DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 09 Juni 2009

Syafaat dan Shalawat


SYAFA’AT DAN SHALAWAT

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dimuliakan dan diridhoi Allah SWT.

Kali ini saya nukilkan terlebih dahulu beberapa ayat-ayat Allah SWT mengenai syafaat dan shalawat, baru kemudian saya bahas secara ringkas apa itu syafaat dan shalawat.

”Qul : Kepunyaan Allah syafa’at semuanya. Bagi-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan”. (QS. Az-Zumar 39 : 44).

”Dan sesungguhnya orang-orang jahat dalam neraka. Mereka masuk kedalamnya pada hari pembalasan (yaitu) hari yang tidak berhak seseorang menolong yang lain sedikitpun dan segala urusan pada hari itu (terserah) kepada Allah”. (Al-Infithaar 82ayat 14-15 dan 19).

”Syafaat (pertolongan) tidak bermanfaat disisi Allah melainkan untuk orang-orang yang telah diizinkan-Nya”. (QS. As-Saba’ 34 : 23).

” Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi (Muhammad). Hai orang-orang beriman bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkanlah salam dengan salam yang sempurna”. (QS. Al-Ahzab 33 :56).


Syafaat adalah milik Allah (hak prerogatif Allah). Kalaupun ada yang berpendapat Rosululloh SAW bisa memberi syafaat itu bukan dihari kiamat, tetapi pada alam barzah. Dalam alam barzah apa yang terjadi pada Ruh tersebut berasal dari apa yang dipikirkan selama mereka mencintai Rosululloh SAW, maka mereka akan datang pertolongan dari Rosululloh SAW. Jika mereka selama hidup di dunia hanya berpikir ingin berjumpa dan kembali kepada-Nya,

” (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka kan menemui Tuhannya dan bahwa mereka kan kembali kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah 2 : 46)

Maka mereka akan mendapat ridha, rahmat dan Syurga-Nya,

”Tuhan mereka menggembirakannya dengan memberikan rahmat-Nya, keridhaan-Nya dan Surga. Mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal”. (QS. At-Taubah 9 : 21).

Jika mereka banyak berpikir tentang dunia (anak, istri, dan harta) maka mereka akan kembali ke dunia untuk ”berkumpul” dengan anak, istri, dan harta

”Katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya & tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya & dari berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (At-Taubah 9:24).

”Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka; sedang mereka dalam keadaan kafir.” (At-Taubah 9:55).


Sedangkan bagi manusia yang masih menyimpan dendam maka mereka membalas orang yang diincarnya dimana mereka dimatikan.

Wallahu’alam Bishawab.

Demikian sumbangsih saya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


H. Soetadji-Tafakur Artikel
Fahri-Penulis
SC-HSS
www.akubersujud.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar