DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Jumat, 27 Maret 2009

Pengajian Sholat Khusyu'

PENYAMPAIAN MATERI SHALAT KHUSYU KEPADA PENGAJIAN SELIKURAN (21-an)IBU-IBU JAMA'AH AL-HIDAYAH, KEL. TINJOMOYO-BANYUMANIK
SEMARANG (21-MARET-2009)

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Dalam rangka syiar islam, kami Shalat Center-Halaqoh Sampangan Semarang (SC-HSS) diberikan kesempatan oleh ibu-ibu jama'ah Al-Hidayah untuk menguraikan kajian mengenai metode sholat khusyu'. Meskipun waktu yang diberikan cukup singkat, namun paling tidak uraian materi ini dapat memotivasi untuk lebih memperdalam metode shalat khusyu'. Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Arman
SC-HSS







Rabu, 25 Maret 2009

Sudahkah Kita di-Iman-kan Allah SWT?

SUDAHKAH KITA DI-IMAN-KAN ALLAH?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pada suatu hari ketika Rosulullah Muhammad SAW sedang memberikan tausiyah kepada para sahabat, datanglah orang Arab Badwi. Kemudian berkatalah orang Arab Badwi itu : “Ya Rosululloh, saya telah beriman kepada Allah SWT”. Saat itu Rosulullah tidak langsung menjawab, dan tidak seberapa lama turunlah firman Allah SWT. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an.

“Orang-orang Arab Badwi itu berkata: ”Kami telah beriman”. Katakanlah (kepada mereka): “Kamu belum beriman”, tetapi katakanlah “Kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu....”(Al-Hujuraat 49 :14).

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari ayat tersebut diatas? Paling tidak ada 2 (dua) hal :

Pertama, orang-orang Arab Badwi itu belumlah beriman kepada Allah tapi baru berislam (tunduk, patuh dan berserah diri kepada Allah SWT), ...Lho kok bisa? Ya bisa..ternyata iman itu tidak hanya sekedar perkataan, “Saya beriman kepada Allah” lalu kita dianggap sudah beriman. Dan perlu saya tegaskan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa beriman (seringkali kita hanya meng-iman-kan diri sendiri seperti contoh orang Arab Badwi diatas).

Pertanyaannya adalah : "Pernahkah kita belajar tentang iman kepada Allah?" Kenyataannya kebanyakan manusia tidak pernah belajar agar di-iman-kan oleh Allah SWT tetapi mereka meng-iman-kan diri mereka sendiri. Bahkan Allah SWT “menyindir” manusia lewat firman-Nya:

“Kebanyakan mereka tiada beriman kepada Allah, malahan mereka mempersekutukan-Nya” (QS. Yunus 12 : 106)

“Pada hari (kiamat) Kami panggil tiap-tiap orang dengan imannya...Barang siapa buta (hati) di (dunia) ini, niscaya pula di akhirat kelak akan lebih sesat jalannya”(QS. Al-Isra’ 17 : 71-72).

Lalu apa yang menjadi tanda bahwa kita telah beriman? (lebih tepatnya di-iman-kan Allah!!!)

Kedua,Kemudian Allah SWT memberitahukan arti iman kepada Rosululloh SAW untuk disampaikan kepada Arab Badwi,“iman itu belum masuk ke dalam hatimu....”.

Rosululloh Muhammad SAW sendiri di-iman-kan oleh Allah SWT ketika ber-uzlah di Goa Hiro’ pada saat pertama kali menerima wahyu. Kondisi saat itu Rosululloh SAW menggigil kedinginan dan keluar keringat dingin, padahal kondisi cuaca di Arab sana sangatlah panas. Bahkan ketika pulang ke rumah, Beliau meminta istrinya, Siti Khadijah untuk menyelimutinya karena kedinginan.

Apa gerangan yang dirasakan Rosululloh SAW saat itu...ternyata beliau di-iman-kan Allah...dan dada beliau bergetar hebat diluar kemauannya (diluar kehendak ego-nya)...dada Beliau bergetar menyebut nama Dzatullah...Allah...Allah......dada terasa dingin...badan gemetar dan perlahan kemudian ketenangan menyelimuti hati Beliau (Subhanallah....)....Begitulah proses iman turun di dada Rosullulah SAW, juga ke dada orang-orang mukmin (beriman), seperti dalam firman-Nya:

“....kemudian Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada Rasul-Nya dan Orang-orang Mukmin dan Dia menetapkan mereka dengan kalimat Taqwa (Asma-Nya),.....(Al-Fath 48:36)

Dalam hadits Allah SWT berkata :"Tidak akan mampu langit dan bumi ini menampung Aku, kecuali hati orang-orang yang beriman" (diterjemahkan secara bebas). Ya..kita selama ini sering keliru menilai..bahwa yang namanya Baitullah (masjidil haram) adalah ka'bah yang ada di Mekah. Padahal yang dimaksud Baitullah yaitu hati manusia, seperti firman Allah SWT : "Kemana saja engkau berjalan maka hadapkan mukamu ke arah masjidil Haram (hatimu)...(Al-Baqarah 2: 150).

Coba bayangkan kalau yang dimaksud masjidil haram yang di Mekah...dan kita berjalan harus menghadapnya..bisa nabrak-nabrakan? maaf sekedar intermezo-tapi ini beneran lho).

Dan memang sungguh hebat pengaruh keimanan itu dalam perilaku Rosululloh SAW. Beliau tidak pernah marah ketika orang kafir mengumpat Beliau, meludahi Beliau, melempar batu hingga Beliau berdarah, bahkan menganggap Beliau gila. Tetapi Rosullulloh SAW tidak pernah marah atau membalas....dengan kelembutan hati Beliau justru mendo’akan orang-orang kafir agar diampuni dosanya karena ketidaktahuannya.

“Engkau tidak memperoleh kaum yang beriman kepada Allah & Hari Kemudian, bahwa mereka mengasihi orang-orang yang menentang Allah & Rasul-Nya, meskipun mereka itu Bapak, anak, saudara atau kerabatnya. Mereka telah ditetapkan Allah keimanan dalam hatinya & dikuatkan-Nya mereka dengan ruh daripada-Nya".(Al-Fath 48:26).

Ini sedikit gambaran tentang proses keimanan. Insya Allah lain waktu kita uraikan panjang lebarnya.

Sekarang pertanyaannya adalah...
1. Sudahkah kita di-iman-kan oleh SWT?
2. Banyak orang yang mengaku beriman tetapi sesama saudaranya sendiri (umat islam) saling menyakiti, mengolok-olok, mencaci-maki bahkan mengkafirkan (astaghfirullah!) .... apalagi dengan yang non-muslim. Layakkah dia disebut orang beriman?

Demikian sumbangsih saya..semoga bermanfaat.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Fahri
SC-HSS

Sekilas Mengenal Komunitas

SEKILAS MENGENAL KOMUNITAS



Assalamu’aikum Wr. Wb.

Sholawat dan salam kami haturkan kepada Rosulullah Muhammad, SAW, manusia sempurna (maksum) dan Nabi/Rosul paripurna penyampai risalah Allah SWT yang mempunyai sifat Uswatun Hasanah.

Pada artikel ini, ijinkan kami sekilas menapak sejarah perjalanan terbentuknya Shalat Center-Halaqoh Sampangan, Semarang (SC-HSS). Komunitas ini terbentuk pada awal tahun 2000-an, pasca pelatihan shalat khusyu' oleh Ustadz Abu Sangkan di Semarang. Bahkan Ustadz Abu Sangkan, syukur Alhamdulillah, telah bersilaturahmi sebanyak 2 kali ke SC-HSS (tahun 2006 dan 2007).

Latar belakang anggota halaqoh sangat beragam (baik ormas islam, madzab, aliran, status sosial, pendidikan, dll). Syukur Alhamdulillah, meskipun kami sangat berbeda latar belakang pada akhirnya kami menemukan kesimpulan dan kefahaman yang sama. Ibarat peribahasa "banyak jalan menuju Roma". Ya..untuk mencapai hal yang haq-kebenaran (haqiqat dan makrifat) ternyata memang bisa ditempuh dari jalan yang berbeda (syariat dan tarekat). Pada intinya kami adalah sebuah halaqoh yang terkumpul karena memiliki satu tujuan yaitu benar-benar ingin mengenal Allah SWT dan ditunjukkan jalan yang lurus (semoga Allah SWT merahmati dan meridhoi).

Adapun alamat (sekretariat) saat ini berada di rumah Bapak Soetadji Jl. Talangsari I/9 Bendan Duwur Semarang, Telp. 024-8441725. Namun demikian, dengan mempertimbangkan pentingnya silaturahmi, tidak jarang pertemuan dilakukan secara bergiliran apabila ada salah satu anggota halaqoh yang meminta. Adapun anggota (inti) SC-HSS sekitar 10-15 orang. Hal ini dimaksudkan agar kami lebih concern dalam membahas suatu topik. Namun demikian kami selalu terbuka bagi siapa dan pihak manapun yang ingin bergabung, diskusi, dan sharing dalam setiap pertemuan rutin Sabtu Malam Minggu, mulai jam 21.00 Wib s.d 04.000 Wib (Subuh). Bahkan tidak jarang pula pengkajian suatu topik diteruskan setelah sholat subuh. Perihal dipilihnya waktu Sabtu malam Minggu karena kami rata-rata sudah bekerja sehingga tidak mengganggu aktivitas (produktivitas) saat bekerja.

Namun demikian, diluar waktu tersebut kami juga menyediakan waktu untuk menerima dan memuliakan tamu yang datang. Syukur Alhamdulillah, niat baik kami mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT, sehingga sambutan masyarakat sangat positif, tidak hanya masyarakat Semarang tetapi juga dari luar kota untuk mengenal lebih dalam perihal SC-HSS kami, tidak hanya kaum muslim bahkan non muslim.

Misi kami adalah mengajak kepada siapapun juga untuk mengenal lebih dekat Allah SWT, utamanya melalui shalat khusyu’, berdzikir (shilatun) dan membedah isi Al-Qur’an (membaca, menghayati, memahami dan mengaplikasikan) dalam setiap aktivitas kita. Insya Allah istiqomah. Amin.

Yang sedikit membedakan kami dengan pengajian pada umumnya adalah :

1. Bahwa dalam komunitas ini ditanamkan kondisi egaliter.

Kami semua adalah sahabat (seperti zaman Rosululloh Muhammad SAW), tidak ada guru dan murid (hanya ada yang membimbing dan mengarahkan karena pertimbangan keilmuan dan experience dalam berspiritual), karena guru yang sejati adalah Allah SWT, seperti dalam firman-Nya :

a. Al-Alaq ayat 1-5:”Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang menciptakan. Dia yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-Mu lah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam”.

b. Az-Zukhruf 36-37 :Barang siapa lepas dari pengajaran-Ku, maka Aku adakan setan sebagai pemimpinnya. Sesungguhnya setan menghalangi mereka dari jalan (agama), sedang mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk”.

Dan masih banyak firman-firman lain di dalam Al-Qur’an yang menerangkan bahwa Allah SWT Sang Maha Guru Sejati, kita ini hanya minta diajari, dipahamkan, dituntun, dan diberi petunjuk oleh Allah SWT. Sungguh kita manusia tidak sepatutnya sombong dan angkuh dihadapan Allah SWT.

2. Komunitas menciptakan suasana demokratis.

Bahwa pengajian tidak bersifat satu arah, tetapi dua arah. Tanya jawab, dialog, bahkan beda pendapat menjadi hal yang lumrah. Namun sesuai dengan pesan Rosululloh SAW bila terjadi beda pendapat maka kami kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Al-Qur’an merupakan peta bagi umat islam (pelita hati) dan keotentikannya dijamin oleh Allah SWT sampai akhir zaman, seperti dalam firmannya :

a. QS. Al-Jaatsiyah ayat 20 :“Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”

b. QS. An-Nisa' ayat 82 :”.....Apakah mereka tidak memperhatikan (isi) Alqur’an...?”

c. QS. Al-Qamar ayat 17:"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?"

d. QS. Al Hijr ayat 9 :“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami tetap memeliharanya”

Dalam perjalanan kami, syukur Alhamdulillah kita dipercaya untuk mengisi beberapa kelompok-kelompok pengajian di Semarang (tanpa meminta imbalan), khususnya mengenai topik Shalat Khusyu.

Semoga syiar ini mendapat rahmat dan ridho dari Allat SWT, khususnya SC-HSS dan umat muslim pada umumnya. Selanjutnya kami hanya berharap do’a dari sidang pembaca yang budiman, semoga halaqoh ini tetap eksis dan bermanfaat bagi siapapun.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Fahri
SC-HSS


Pengantar Sebuah Perjalanan

PENGANTAR SEBUAH PERJALANAN.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Kami (Shalat Center-Halaqoh Sampangan Semarang) dengan tulus dan ikhlas memanjatkan puja, puji, dan syukur kehadirat Allah SWT, Dzat yang Maha Sempurna, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Lathief, sehingga kami yang bodoh ini memohon petunjuk, rahmat dan ridho Allah Swt untuk ditunjukkan jalan yang lurus. Syukur Alhamdulillah, atas kemurahan, rahmat dan ridho-Nya, sedikit demi sedikit, kami diperkenankan oleh Allah (Tuhan Semesta Alam) untuk diperkenalkan dan diperjalankan menuju ke Wajah-Nya yang Maha Indah. Subhanallah!

Sholawat dan Salam kami haturkan kepada junjungan kami, Rosulullah Muhammad SAW. Rosul yang penuh ikhlas dan kasih sayang menaburkan risalah, mengemban amanah untuk menyampaikan dan menguraikan firman-firman Illahi kepada seluruh umat manusia dan semua makhluk yang berada di alam semesta ini.

Tidak lupa salam kami haturkan kepada keluarga Beliau, para sahabat, ahlul bait, sholihin, tabi'in dan seluruh umat Isalam, semoga Allah SWT selalu merahmati kita semua.

Ucapan terima kasih kepada kedua orang tua kami, yang telah berkorban dengan tetesan keringat untuk membesarkan kami, dengan tegar menyambut perihnya duka lara kehidupan dan selalu mendoakan dengan untaian airmata yang tiada henti-hentinya kepada kami. Sungguh kami (anakmu) tidak akan dapat membalas semua kebaikan yang telah engkau curahkan dengan ikhlas selama ini. Kami hanya mendo’akan semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan kepada mereka dengan rahmat dan ridho-Nya.

Para pembaca yang budiman, blog ini “dibangun” untuk dijadikan forum sharing, diskusi, menggugah kesadaran kita sebagai khalifatullah sekaligus mengaplikasikan firman-firman Allah SWT dalam segala aktivitas keseharian kita untuk membenahi kadar hidup agar bermanfaat (hablu minallah, hablu minannas dan rahmatan lillalamin), disisa usia kita.

Sungguh sebagai hamba Allah SWT, kita tidak akan mampu selamat dunia akhirat tanpa rahmat, ridho dan syafaat dari Allah SWT. Iyya kana’ budu wa iyya kanasta’in.

Saya juga menghimbau kepada para pembaca, bahwa blog ini bukanlah untuk adu kepintaran, tidak untuk saling menghujat dan saling menyalahkan. Karena kepandaian, kesombongan, keagungan dan kebenaran hanya milik Allah SWT. Biarlah kita berserah diri kepada Allah SWT yang dengan hak prerogatif-Nya memperjalankan hidup kita. Sekali lagi kita adalah wayang yang hanya bisa menyelaraskan dengan Qudrat dan Iradah-Nya.

Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Fahri
TIM-SC Halaqoh Sampangan, Semarang