DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Kamis, 27 Agustus 2009

Perilaku Kafir (2)


PERILAKU KAFIR (2)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para sahabat dan sidang pembaca yang dicintai, dirahmati dan dimuliakan Allah SWT.

Mari kita lanjutkan...

Kedua, Janganlah Menanamkan Kebencian Dalam Menegakkan Kebenaran

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka”. (QS. Muhammad 47 : 7-9)

Allah SWT tidak pernah mengikari janji dan janji Allah SWT adalah pasti. Dari ayat diatas paling tidak ada tiga point yaitu :

a. Bahwa orang-orang beriman diperintahkan Allah SWT untuk menolong (agama) Allah. Artinya perilaku orang yang beriman haruslah selaras dengan perintah dan larangan Allah SWT yang tertuang dalam Al-Qur’an. Orang beriman dituntut berkorban dalam meluruskan dan menegakkan kalimah Allah SWT. Dan Allah SWT menjanjikan akan menolong hamba-Nya yang beriman, baik itu rejeki, kedudukan, keterjaminan hidupnya, dll. Kalau kita mengaku orang beriman, apakah kita masih ragu dengan janji Allah SWT? (silahkan anda yang menjawab sendiri...enak to). Sungguh Allah SWT tidak akan dan sekali-kali mendzalimi hamba-Nya yang beriman.

b. Orang kafir sangat benci akan kebenaran. Hal ini semata-mata karena orang kafir tidak tahu (terhijab). Pada ayat tersebut diatas digambarkan bahwa mereka benci atas Kalam Illahi (padahal Al-Qur’an adalah sumber petunjuk, pedoman dan kebenaran). Sebagai umat islam janganlah sekali-kali kita menyontoh perilaku orang kafir, yaitu memelihara kebencian. Jangan pernah menanamkan kebencian dalam hati kita dalam menegakkan kebenaran, meskipun berbagai fitnah, cercaan, ancaman, dll di tujukan pada kita.

Contohlah panutan kita, Rasulullah SAW, meskipun Beliau diludahi, dilempar batu sehingga berdarah, difitnah sebagai orang gila, tetapi Beliau tidak pernah marah. Justru sebaliknya Beliau mendo’akan orang-orang kafir yang menyakitinya, menjenguk ketika orang yang sering meludahinya tergolek lemah karena sakit, setiap pagi memberikan makan kepada orang Yahudi yang buta, padahal jelas-jelas orang Yahudi ini membenci Nabi SAW,dll. Inilah salah satu perilaku orang beriman yaitu menebarkan kasih sayang kepada semua makhluk Allah SWT, tidak ada kebencian sedikitpun, Subhanallah!.

Cobalah anda bercermin dengan perilaku kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sudahkah perilaku kita selaras dan sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW?

c. Konsekuensi dari point b sudah jelas, dan anda tahu resikonya yaitu Allah SWT akan menghapus amal perbuatan kita. Kalau sudah begini siapa yang rugi? Jangan salahkan Allah SWT, karena Dia (Allah SWT) sudah jauh-jauh hari memperingatkan kita.


Ketiga, Agama Dijadikan Main-Main dan Sendau Gurau.

“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Mereka (penghuni surga) menjawab:Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan sendau gurau dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (Kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf 7 : 50-51).

Masih tertanam dalam ingatan kita ketika masa kampanye pemilu 2009 kemarin. Demi meyakinkan pemilih, banyak bakal calon yang mencomot ayat-ayat Al-Qur’an dalam kampanyenya demi untuk kepentingan pribadi dan sesaat. Bahkan ada bakal calon yang menempelkan fotonya di cover Al-Qur’an. Masya Allah!

Perilaku tersebut diatas masih dalam rangka kampanye, coba bayangkan bila bakal calon tersebut terpilih, yang berarti mengemban amanat rakyat, ditambah dia tidak mampu melaksanakan janji-janji yang mereka tawarkan. Sungguh saya tidak dapat membayangkan. Meskipun Komisi Pemilihan Umum-pun sudah jelas melarang menggunakan segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dalam masa kampanye. Tapi masih saja ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkannya demi kepentingan pribadi dan pemenuhan nafsunya. Inilah salah satu bentuk manusia yang mempermainkan agama, dan agama dijadikan sendau gurau Na’udzubillahi min dzalik.

Allah SWT itu Maha Serius. Manusia diutus sebagai khalifah di bumi bukan untuk main-main, tetapi mengemban amanat Allah SWT untuk memakmurkan serta mengelola bumi dan penghuninya demi kepentingan bersama. Dan untuk menjalankan fungsi ke-khalifah-annya maka Allah SWT membekali umat islam dengan Al-Qur’an. Dan ironisnya pula banyak dari umat islam yang tidak memahami isi Al-Qur’an. Astaghfirullah!

Yang menjadi catatan kita bersama adalah sudahkah kita menjalankan fungsi ke-khalifah-an sesuai dan selaras dengan Al-Qur’an dan ditambah dengan sunnah Rasulullah SAW? Mari kita instropeksi diri sendiri, tanpa harus menghakimi yang lain. Karena menyalahkan orang lain itu pertanda kita masih banyak kekurangan.

Demikian sedikit sumbangsih dari saya, semoga bermanfaat. Marilah bersama-samna kita berdo’a, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, ampunan dan perlindungan-Nya sehingga kita semuanya dijauhkan dari perilaku kafir.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar