DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 11 Agustus 2009

Mabuk Cinta & Sebuah Pengajaran


MABUK CINTA DAN SEBUAH PENGAJARAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para sahabat dan sidang pembaca yang dicintai, dirahmati dan dimuliakan Allah SWT.

Tadi malam ketika saya sedang menikmati sebatang rokok sambil berdzikir, tiba-tiba ada yang menelusup halus dan menguak qolbu. Saya mencoba untuk menyelami dengan berdiam diri dan pasrah. Ada apakah gerangan?

Ternyata Allah SWT sedang menyapaku dengan cintanya, sebuah cinta sejati yang tidak mampu (maaf) saya uraikan dengan kata-kata. Begitu halus cinta-Nya menyelubungi dadaku. Duhai Al-Lathief inikah jawaban Engkau ketika diriku selalu merindukan-Mu.

Inikah proses “Anzalla sakinah” ketika ketenangan, kedamaian, keheningan, kesunyian, kebeningan dan lautan cinta Engkau tumpahkan ke dadaku. Inilah cinta sejati antara Rabb dengan hamba-Nya. Bukan seperti cinta fatamorgana seorang hamba kepada makhluk-makhluk-Nya. Tak terasa terburai do’a-do’a yang menyambut belaian Rabb-ku.

Ya..Allah…
Tenggelamkan hamba ke dalam lautan cinta-Mu
Yang dalam tak terselami
Yang luas tak bertepi

Ya Rahman…Ya Rahim
Jangan Kau cabut cinta ini dari dadaku
Ijinkan hamba selalu menatap indah wajah-Mu
Seperti dahulu kala ketika hamba berada dalam alam azali

Duhai Al-Aziz…
Biarkan manusia mencampakkanku, hamba tidak peduli
Asalkan Engkau selalu membelai diriku dengan cinta-Mu
Biarkan makhluk-Mu mengasingkan diriku, aku tidak peduli
Asalkan Engkau selalu mendekapku dalam pelukan-Mu

Perlahan saya mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah shalat Isya’. Allah SWT menuntunku untuk bersuci. Wajahku seperti disentuh dengan kelembutan. Tanganku seperti diusap dengan kasih sayang. Kepalaku seperti disiram dengan kerinduan. Mata, telinga dan mulutku terbebas dari suara dunia, hanya kesadaranku yang menguasaiku. Kakiku seperti dibasuh untuk segera masuk dalam ruang mihrabku.

"Ya Allah pertahankan rasa ini, tanamkan cinta ini, tuntun shalat hamba ya Allah",…segera kumasuki shalat Isya’ dengan kepasrahan totalitas. Bergemalah dalam shalatku dengan 5 dzikir sekaligus. Dzikir Lisan, Qalbu, An-Nafs, Ar-Ruh dan Sirr. Sungguh rahmat dan nikmat yang tak terkira.

Diriku fana, badanku menjadi serpihan-serpihan tak berguna dihadapan-Nya, hancur lebur tak berbekas. Para sahabat, engkau akan menyaksikan diri-Nya ketika engkau tiada. La Syarkiyya wa La Qarbiya…..

Takbiratul Ihramku, berdiriku, ruku’ku, i’tidalku, sujudku, duduk iftirajku, bahkan sampai salamku semua menjadi irama yang indah, sambung menyambung, tunduk dan patuh. Laksana langit, bumi, bulan, bintang, matahari dan alam semesta bertasbih dan bersujud kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Ketika salam menyapaku, kupinta kepada-Nya,”Ya..Allah jangan kau cabut cinta-Mu, mohon ijinkan hamba duduk tafakur dihadapan-Mu”. Allah SWT mengabulkan permohonanku. Tidak berapa lama Allah SWT mengajarkan sesuatu kepadaku.

“Duhai hamba-Ku, lihatlah makhluk-makhluk-Ku yang sekarang sedang tertipu dengan hingar bingar dunia. Mereka disibukkan dengan permainan dan sendau gurau dunia. Cobalah perhatikan…betapa sia-sianya hidup mereka. Mengejar angan-angan belaka. Seolah-olah itu membahagiakan dirinya. Mereka sungguh-sungguh tertipu. Mereka dipermainkan oleh persepsinya, nafsunya, egonya…..”

Aku hanya tertunduk dan meng-iya-kan,”Betul ya..Allah. Itu juga yang pernah hamba alami. Maafkan hamba ya Allah. Terima kasih ya Allah…Engkau memberi pelajaran kepada hamba, Engkau pahamkan hamba…”. Tak terasa air mataku ingin tumpah. Namun Allah SWT menahannya,”Jangan engkau bersedih. Datanglah segera kemari, peluk Aku, dekap Aku….maka kedamaian akan menyelimutimu”. Subhanallah….

Aku masuk semakin dalam…ketika tiba-tiba Allah SWT menyadarkanku dan menyuruh untuk menulis pengalaman spiritualku kepada para sahabat dan sidang pembaca. Kutengok sejenak jam dinding disampingku. Subhanallah, Alhamdulillah, Laailahaialllah, Allahu Akbar…hampir 1,5 jam aku menjalani prosesi shalat Isya’-ku. Seandainya Allah SWT tidak segera menyuruhku, tidak ingin aku memalingkan wajahku dari-Nya, mungkin saja saya tidak akan menulis artikel dan berbagi pengalaman spiritualku. Cukuplah menjadi rahasia antara Rabb-ku dan aku.

Semoga para sahabat dan sidang pembaca dapat mengalami apa yang pernah saya alami, meskipun dengan pengajaran yang berbeda. Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar