DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 18 Mei 2010

Mahalnya Tiket Masuk Neraka (2)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Waduh apalagi ini? Tak berapa lama dia berusaha menguraikan pernyataannya,”Coba amati, banyak dari umat islam yang membangga-banggakan mobil barunya, rumah mewahnya, Handphone model terbaru, dll. Kebanyakan dari mereka salah kaprah dalam menyikapinya. Fasilitas dan rejeki yang diberikan Allah SWT tidak dipergunakan sebagaimana mestinya”.

Sejenak dia terdiam, sambil mengambil satu dua tarikan nafas kemudian melanjutkan argumennya, “Contohnya : mobilnya digunakan untuk bekerja sambil korupsi dan malamnya pergi ke tempat-tempat hiburan malam untuk menghilangkan kepenatan. Islam sih tidak melarang kita untuk kaya, namun kekayaan itu semestinya diletakan dalam proporsi yang benar. Padahal Allah SWT “meminjami” fasilitas mobil tersebutkan seharusnya untuk mempermudah dalam bekerja semata-mata untuk amal ibadah mencukupi kebutuhan keluarga dengan cara halal, atau digunakan untuk pergi ke masjid dan tempat-tempat pengajian, berkunjung dan bersedekah ke rumah yatim piatu dan panti asuhan, dll”.

Sejenak dia memperhatikan yang hadir dan menunggu tanggapan. Tetapi setelah tidak ada yang berusaha menanggapi, pada akhirnya dia meneruskan pendapatnya,”Dan yang lebih parah lagi apabila mobil itu hilang, rumahnya terbakar, jabatannya dicopot, keluarganya ada yang meninggal maka si-empunya sampai stress, pingsan dan menangis. Padahal kalau mereka tidak shalat yang berarti kehilangan komunikasi dan “berjumpa” dengan Allah SWT, mereka tenang-tenang saja! Tidak merasa berdosa. Apalagi sampai pingsan dan bersedih! Ini sangat jarang terjadi, bahkan mungkin dijaman sekarang ini tidak ada!”.

Bagaikan senapan mesin, dia langsung tancap gas meneruskan uraiannya,“Amatilah, banyak manusia lebih senang menyembah berhala-hala dan “tuhan-tuhan” moden yang saat ini bernama mobil, jabatan, rumah mewah, dan sesuatu yang sifatnya materi serta tidak kekal! Mereka lebih memilih “kehilangan” Allah SWT daripada apa-apa yang diklaim sebagai miliknya. Betapa cerdik dan halusnya iblis menjerumuskan manusia. Godaannya disesuaikan dengan perkembangan jaman. Banyak manusia yang jatuh dalam kegelapan karena berbangga-bangga dengan kemewahan yang sifatnya sepele dan temporer. Sungguh kesadarannya telah tertutup oleh hawa nafsunya. Bukankah semua itu nanti diminta pertanggungjawabannya di hadapan-Nya?”. Kemudian dia berusaha menyitir salah satu surat dalam Al-Qur’an:

QS. At-Takasur 102 :1-8,
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatan itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)”.

Kami yang hadir cukup terkesima mendengar argumen sahabat-sahabat muda itu. Ada rasa bangga yang menyelimuti hati kami tentang cara pandang mereka. Namun kami cuma terdiam karena dibalik semua pernyataan-pernyataan yang “benar” itu perlu tambahan penjelasan tentang bagaimana cara Allah SWT “bekerja”. Supaya sahabat-sahabat baru kami mampu menerima tambahan penjelasan yang lebih dalam, untuk sementara kami biarkan mereka terlebih dahulu meyakini argumennya sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskannya lebih jauh. Namun demikian kami semua yang hadir malam itu sekali lagi cukup appreciate terhadap pemikiran-pemikiran kritis dan kesadaran tinggi sahabat-sahabat muda kami.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, berkah dan ridho-Nya kepada para sahabat muda saya pada khususnya dan umat muslim pada umumnya. Dan bagi saudara-saudara kita yang meninggal akibat miras oplosan semoga Allah SWT mengampuni dosa-doa mereka. Adalah hak prerogatif Allah SWT mengampuni dosa hamba-Nya yang dikehendaki, tanpa ada yang mampu melarang apalagi mencegahnya. Amin ya Rabbal’alamin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-SCHSS

Pondok Cinta Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar