DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Sabtu, 22 Mei 2010

Dakwah Salah Kaprah (25)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Banyak dari pimpinan aliran, kelompok dan golongan islam yang merasa bahwa mereka telah pandai dan mumpuni, karena merasa telah menguasai ilmu agama, sehingga mengaku bahwa aliran, kelompok dan golongannya yang paling benar. Dapat anda bayangkan kalau hal ini yang terjadi, maka perpecahanlah yang akan timbul. Padahal tidak-lah demikian. Ilmu pengetahuan agama, yang menerangkan dan menjelaskan adalah Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang dipilih. Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT, maka Dia-lah yang menjelaskan.

QS. Ar-Ruum 30 : 29,
“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah?. Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun”.

QS. Al-An’aam 6 : 116,
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanya berdusta (terhadap Allah)”.

QS. Al-Israa’ 17 : 36,
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”.

Ilmu dari Allah SWT bukanlah hasil olah pikir manusia, karena kebenaran ilmu ini letaknya di hati. Otak tidak mampu menjangkau, namun hatilah yang mampu. Oleh karena itu, Alqur'an adalah pelita hati, bukan pelita pikir (otak).

Al-Qur'an juga sebagai rahmat bagi alam semesta, artinya mampu "berbicara" di setiap jaman. Meskipun secara redaksional ayat Al-Qur’an itu sama dan tidak berubah, namun pemahaman akan berbeda antara apa yang diajarkan manusia dengan yang diajarkan oleh Allah SWT. Itulah mengapa Al-Qur’an tidak akan usang ditelan jaman dan selalu mampu memberikan solusi ditiap-tiap masa sampai hari kiamat kelak.

Hanya Allah-lah yang menurunkan pemahaman dan kebenaran melalui hati manusia, sebagaimana yang dialami para utusan-Nya dan orang yang dipilih-Nya. Allah-lah Sang Maha Guru (Al-Alim), yang memahamkan dan menjelaskan ayat-ayat-Nya.

QS. Al-An’aam 6 : 126,
”Dan inilah jalan Tuhanmu (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran”

QS. An-Nisaa’ 4 : 58,
”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik mengajar kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Melihat”.

QS. Yunus 10 : 57,
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

QS. Al-Hajj 22 : 54,
“Agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasannya Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus”.

Bahkan juga Allah SWT memperingatkan kepada manusia, apabila mereka tidak mau belajar dan berguru kepada-Nya dan hanya mengikuti hawa nafsunya maka syaitan-lah yang menjadi pemimpinnya untuk menyesatkan dari jalan Allah, SWT.

QS. Az-Zukhruf 43 : 36,
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.


QS. Al-A’raaf 7 : 179,
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka inilah orang-orang yang lalai”.

Bersambung...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-SCHSS

Pondok Cinta Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar