DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 01 September 2009

Thariqat atau Via VIP (2)


THARIQAT ATAU VIA VIP (2)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para sahabat dan sidang pembaca yang dicintai, dirahmati dan dimuliakan Allah SWT.

Mari kita lanjutkan..........

b. Via VIP

Allah SWT Maha Mengetahui kondisi dan kemampuan makhluk-Nya. Tidak semua makhluk memiliki kondisi dan situasi yang sama, contohnya seperti cuplikan pertanyaan yang saya tulis pada awal artikel ini. Bahkan anda pun mungkin mengalami hal yang sama dengan kondisi penanya atau minimal dikondisikan Allah SWT untuk dipakai sebagai khalifah untuk mendistribusikan rejeki kepada makhluk-Nya melalui usaha yang anda tekuni atau memangku jabatan dimana nasib sekian ratus atau ribu buruh “bergantung” kepada kemampuan anda mengelola perusahaan. Tentunya kondisi ini tidak memungkinkan bagi anda untuk meluangkan waktu mengikuti thariqat tertentu. Karena apa? Biasanya dalam thariqat anda “dituntut” secara ketat untuk mengamalkan amalan seperti shalat sunnah sekian rakaat, wirid dan dzikir dengan jumlah tertentu, dll yang tentunya banyak menyita waktu anda.

Oleh karena itu Allah SWT memberikan alternatif jalan kepada hamba-Nya untuk mendekat kepada-Nya, karena Allah SWT adalah Sang Maha Guru sekaligus berhak memilih hamba-Nya untuk diberikan hidayah. Coba perhatikan beberapa ayat berikut ini,

”Sesungguhnya Allah sebaik-baik mengajar kepadamu...(Surat An-Nissa’ 4 : 58)

”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Surat Yunus 10:57).

”Dan inilah jalan Tuhanmu (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran” (Surat Al-An’am 6 : 126).

”..Dia mengajarkan kepadamu, mudah-mudahan kamu mendapat peringatan.” (An-Nahl 16 : 90)

Bahkan juga Allah SWT memperingatkan kepada manusia, apabila mereka tidak mau belajar dan berguru kepada-Nya maka syaitan-lah yang menjadi pemimpinnya untuk menyesatkan dari jalan Allah, SWT.

”Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya”. (Surat Az-Zukhruf 43 : 36).

Selama ini sebagian dari kita tidak percaya bahwa Allah SWT adalah Sang Maha Guru Sejati. Kita sering menganggap bahwa tidak mungkin Allah SWT langsung mengajarkan kepada manusia. Padahal Allah SWT saja mengajarkan ilmu-Nya langsung kepada binatang (lebah), coba perhatikan ayat berikut ini,

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, ”Buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, dipohon-pohon kayu dan ditempat-tempat yang dibikin manusia” (Surat An-Nahl 16 :68).

Kalau binatang saja memperoleh pelajaran langsung dari Allah SWT, tentu saja manusia selaku makhluk yang lebih sempurna juga dapat memperoleh pelajaran langsung dari Allah SWT.

Selama ini mungkin dari kita terhijab dengan penafsiran ayat kursi dimana banyak dari kita yang menafsirkan bahwa Allah SWT itu jauh (bersemayam) di atas Arsy (baca ayat kursi) yang hanya duduk di singgasana-Nya (kursi-Nya) di langit lapis tujuh. Sungguh penafsiran yang keliru. Kalau demikian halnya berarti Allah SWT lebih kecil dari alam semesta, padahal Allah SWT Maha Besar dan meliputi segala sesuatu. Dan Allah SWT tidak terikat dengan ruang.

Sebenarnya maksud dari ayat kursi tersebut intinya adalah bahwa Arsy disini adalah kekuasaan-Nya bukan singgasana (kursi) dan ayat kursi ini pun masih ada ayat lain yang menerangkan dan menjabarkannya. Coba kita lihat ayat lain bagaimana Allah SWT memperkenalkan kepada hamba-Nya,

~Surat An-Nissa’ ayat 126 :”...Allah meliputi segala sesuatu...”.

~Surat Al-Baqarah ayat 186 :”Kepunyaan Allah Timur dan Barat, kemana kamu menghadap maka disana wajah Allah”.

~Surat Al-Hadid ayat 4 :”...Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

~Surat Qaaf ayat 16 :”...dan Kami (Allah) lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya (manusia)”

Begitu dekatnya Allah SWT kepada kita. Lalu hal apa yang harus manusia lakukan sehingga mengenal dan dapat dekat dengan Allah SWT tanpa mengikuti thariqat (via VIP)? Untuk mempersingkat artikel, saya akan sebutkan point-pointnya yaitu :

a. Anda harus yakin bahwa Allah SWT adalah Sang Maha Guru Sejati, dan Allah SWT itu dekat, Maha Mendengar dan Melihat. Dudukanlah posisi anda dihadapan-Nya sebagai hamba yang bodoh dan lemah. Jangan membawa ilmu, kepintaran, kesombongan, amal kebaikkan, dll. Karena ini semua milik Allah SWT, dan kita hanya sebagai wadah-Nya untuk menjalankan ke-khalifah-an kita di muka bumi ini. Mintalah Allah SWT supaya berkenan untuk membimbing dan menuntun anda.

b. Istiqomahlah anda dalam berdzikir kepada Allah SWT. Luangkan waktu barang 1 jam sehari (untuk keterangan lebih lengkap baca artikel saya dengan judul ”Mekanisme Latihan Kesadaran Dzikir”).

c. Mintalah kepada Allah SWT agar Dia berkenan untuk memperkenalkan Dirinya. Karena yang tahu tentang Allah SWT ya Allah SWT sendiri.

d. Insya Allah anda akan diperkenalkan secara bertahap untuk mengenal Allah SWT mulai dari Asma-Nya, Sifat-Nya, Af’al-Nya dan Dzat-Nya. Jangan anda memasang target, karena hidayah adalah hak Allah SWT.

e. Sebagai tambahan kepada anda yaitu bahwa bagaimanapun juga anda harus mengerti, menguasai dan paham mengenai syari’at. Syari’at adalah pintu gerbang menuju Ma’rifat. Kenapa? Karena selama perjalanan ini banyak godaan, seperti yang pernah dialami Syech Abdul Qodir Al-Jilani, dimana suatu saat dia didatangi syetan (dalam bentuk cahaya) yang mengaku Allah SWT dan memperintahkan Syech Abdul Qodir Al-Jilani tidak perlu lagi shalat, puasa, dll karena sudah dekat (ma’rifat) kepada Allah SWT. Namun karena Sang Syech paham syariat maka Beliau tidak mempercayainya, karena tidak mungkin Allah SWT mencabut perintah-Nya sampai hari kiamat. Bahkan Rosululloh SAW pun tetap menunaikan shalat, puasa, dll. Padahal Beliau lebih Ma’rifatullah dibanding Syech Abdul Qodir Al-Jilani. Berdasarkan pengetahuan yang dikuasainya maka Sang Syech memerintahkan syetan pergi darinya.

f. Bahwa selama menempuh perjalanan ini tetaplah berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah (perintah Rosululloh SAW sebelum wafat). Sesuatu pengajaran yang tidak selaras dan tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka itu berasal dari syetan.

g. Akan lebih baik bila anda mempunyai sahabat yang lebih berma’rifat supaya anda dengan mudah untuk berkonsultasi selama menempuh perjalanan ini. Namun demikian, blog ini dapat juga anda gunakan sebagai forum tanya jawab selama anda ”berthariqat” melalui email yang tersedia. Insya Allah. Tetapi kami mohon maaf bila tidak bersedia menjawab pertanyaan yang sifatnya furu’ (cabang-cabang) syariat yang anda yakini. Karena kami beranggapan itu masalah hak dan keyakinan anda, dan seperti ungkapan peribahasa ”banyak jalan menuju Roma”. Insya Allah bila anda semua sudah memasuki maqam haqiqat maka perbedaan itu tidak ada. Haqiqat adalah kebenaran dan kebenaran itu ya hanya satu, tidak terpecah-belah.

Demikian sekelumit pembahasan alternatif mengenai jalan menuju Allah SWT. Terserah anda mau pilih yang mana atau bahkan anda pun berhak untuk tidak memilih kalau seandainya tidak sesuai dengan anda. Jadi nyamankan? Karena inti dari blog ini adalah untuk sharing dan saling melengkapi. Karena kebenaran hanya milik Allah SWT.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com

2 komentar:

  1. Assalamualaikum
    Saya sering mendapatkan bisikan-bisikan yang selalu memberitahukan yang baik-baik kedepan. misalnya bisikan untuk sholat isya sebelum tidur supaya tidak ketiduran dan apabila saya melanggar bisikan tersebut, kenyataannya memang kebablasan sampai subuh. Apakah bisikan tersebut dari diri saya melalui logika/ perasaan saya atau mahluk ghaib Allah ?? terimakasih atas komentarnya.
    Wassalam

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas pertanyaan sahabat. Baiklah saya jawab secara singkat saja, bahwa Allah SWT menurunkan pemahaman/perintah/ilham/pengajaran kepada hamba-Nya diturunkan melalui dada/hati/qalbu (bukan dalam arti fisik), adapun bahasa ini dinamakan bahasa kalam (tanpa suara, kata, warna, aksara dan angka) namun anda paham yang mesti akan anda lakukan . Sedangkan jin dan syetan, salah satunya melalui melalui bisikan (kadang melalui sinar, dll), dan bisikan ini biasanya akan tertanam dalam alam bawah sadar anda. Yakinkan pada diri anda bahwa anda mampu bangun ketika shalat subuh, sambil memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk dibangunkan waktu shalat subuh dan jangan lupa berdo'a sebelum tidur. Yang perlu saya tanyakan apakah sahabat pernah mempelajari ilmu tertentu atau mengamalkan amalan-amalan meskipun itu berasal dari ayat Al-Qur'an? karena ini bukanlah do'a tetapi Al-Qur'an dijadikan mantra. Memang semakin anda dekat dengan Allah SWT, cara syetan/jin menggoda anda semakin halus. hati-hati akan jebakan ini. Demikian sedikit jawaban saya, semoga bermanfaat. Wass. Wr. Wb.

    BalasHapus