DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Rabu, 09 September 2009

Meraih "Piala" Ramadhan


MERAIH "PIALA" RAMADHAN (1)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Para Sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dicintai dan dimuliakan Allah SWT.

Kalau boleh saya analogkan dengan dunia olah raga, maka puasa Ramadhan merupakan ajang pertandingan bagi umat Islam. Seluruh waktu, tenaga dan pikiran difokuskan pada aktivitas prosesi ibadah, baik puasa Ramadhan itu sendiri, maupun ibadah wajib dan sunah lainnya seperti memelihara shalat fardhu 5 (lima) waktu, shalat tarawih, shalat tasbih, tadarus dan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam 1 bulan, iktikaf di masjid pada 10 hari terakhir, dan lain sebagainya.

Saat ini umat islam bagaikan seorang atlit yang bertanding mati-matian agar menjadi juara untuk memperebutkan “piala” yang bernama Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar. Kenapa harus mati-matian? Karena piala ini hanya diperebutkan hanya satu tahun sekali yaitu pada bulan suci Ramadhan dan kita belum tentu di tahun depan dapat menemui kembali moment seperti ini, kecuali diberi karunia panjang umur dan nikmat iman oleh Allah SWT.

Ada sebagian pendapat yang saya kira perlu diluruskan yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan adalah waktunya umat islam untuk melatih diri dengan memperbanyak amal ibadah. Tetapi menurut pendapat saya pribadi, bahwa yang namanya berlatih bukanlah pada saat Ramadhan, tetapi 11 bulan di luar bulan suci ini. Ibarat seorang atlit, sebelum melakukan pertandingan maka dia harus melakukan latihan di luar event itu. Kenapa? Tanpa melakukan latihan pastilah sang atlit lambat atau cepat akan mudah tersingkir dari arena pertandingan.

Seyogyanya, umat islam selama 11 bulan berlatih untuk menyambut bulan Ramadhan. Entah itu dengan ibadah “tambahan” seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Nabi Daud AS, selalu menjaga frekuensi shalat sunah, memelihara perilaku (ahlak) yang islami serta ibadah lainnya. Dengan catatan, tentunya tetap menjaga ke-ajeg-an shalat fardhu 5 (lima) waktu. Dengan persiapan yang matang maka diharapkan di bulan Ramadhan umat islam tidak akan keteteran dalam melaksanakan prosesi ibadah tambahan, seperti shalat tarawih, iktikaf dan lain sebagainya.

Dengan berlatih diharapkan pula ketahanan fisik (badan) dan batin (ruhani) lebih prima dan siap untuk menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan dengan penuh ikhlas dan khusyu’. Karena bagaimanapun juga setiap prosesi ibadah melibatkan 2 (dua) aspek yaitu batiniyah dan badaniyah yang harus terus dipelihara dan berjalan secara seimbang. Tanpa adanya keseimbangan maka dalam menunaikan ibadah pastilah gersang, terutama bila aspek batiniyah tidak dilibatkan.

Bila masa latihan selama 11 bulan tersebut dipenuhi, Insya Allah, umat islam mampu melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan memperoleh piala berupa Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar. Pertanyaannya sekarang adalah apa makna (hakikat) dari Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qadar? Marilah coba kita uraikan satu per satu.

Bersambung...

Wassalamu'alaikum Wr. WB.

Fahri
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar