DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Kamis, 17 September 2009

Para Pencari Allah (3)


PARA PENCARI ALLAH SWT (3)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Manusia dalam memperjuangkan harapannya untuk bertemu dan mengenal Allah SWT semata-mata tidak untuk keuntungan orang lain (orang tua, istri/suami, anak, para kerabat, teman, sahabat, dll) tetapi untuk keuntungan diri sendiri.

“Dan barang siapa yang berjuang, maka sesungguhnya itu adalah untuk dirinya sendiri....,” (QS. Al-Ankabut 29 : 69)

Seringkali kita mendengar bahwa tidaklah mungkin manusia dapat bertemu dengan Allah SWT di dunia ini. Dan pernyataan ini sudah dijejalkan ke dalam memori otak kita sejak kecil bahkan hampir berkarat. Ini justru membuat hijab, karena membuat diri kita tidak yakin. Pernyataan ini jelas-jelas menyesatkan! Kalau seandainya tidak mungkin, lalu ketika kita shalat bertemu atau menyembah siapa? Padahal kita menyembah Allah SWT. Makanya Allah SWT mengingatkan kepada kita agar hati-hati dalam menyerap informasi dari seseorang yang pernyataannya tidak ada dalilnya atau bertentangan dengan Al-Qur’an. Apalagi kalau pernyataannya ditambahi...katanya si A atau menurut si B, dll.

“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. Yunus 10 : 36).

Marilah kita bongkar paradigma yang keliru itu dan merubah mindset kita. Karena informasi yang salah membuat kita tidak yakin dapat “bertemu” dengan Allah SWT di dunia. Padahal Allah SWT memerintahkan manusia untuk yakin dapat “bertemu” dengan-Nya.

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja (berjuang) dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya, (QS. Al-Insyiqaq 84 : 6).

Lalu apa modal kita untuk berjuang agar bertemu dengan Allah SWT? Yaitu dengan amal shalih. Amal berarti suatu peribadatan yang melibatkan fisik (syariat) dan Shalih berarti suatu peribadatan yang melibatkan ruhani (hakikat/spiritual). Jadi kalau kita melakukan suatu prosesi ibadah harus melibatkan keduanya. Dan ini perlu riyadah (latihan) dengan dibarengi sabar, ikhlas, tawakal dan istiqomah kepada Allah SWT.

“Barang siapa mengharap akan menemui Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal shalih. Dan janganlah ia mempersekutukan dalam menyembah Tuhannya dengan sesuatu apapun”. (QS. Al-Kahfi 18 : 110).

Marilah kita meluangkan waktu dan tenaga untuk benar-benar berjuang “menemukan dan mengenal” Allah SWT. Janganlah sisa waktu/umur kita terbuang sia-sia dan digolongkan/termasuk orang-orang yang rugi dan menyesal, karena selama kita hidup di dunia tidak “berjumpa” dengan Allah SWT sementara maut telah datang menjemput kita, seperti yang telah diperingatkan Allah SWT dalam Al-Qur’an,

“Sesungguhnya merugilah orang-orang yang mendustakan akan menemui Allah. Sehingga bila datang kiamat dengan tiba-tiba (kematian) mereka berkata :’Penyesalan kami atas kelengahan di dunia, sehingga mereka memikul dosa...(QS. Al-An’am 6 : 31).

Demikian sedikit uraian dari saya. Semoga bermanfaat. Amin.

Selesai, 27-Ramadhan-1430 H

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar