DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 28 Juli 2009

Belajar Prihatin Untuk Ibadah


BELAJAR PRIHATIN UNTUK IBADAH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dicintai dan dimuliakan Allah SWT.

Beberapa bulan terakhir ini di sebuah stasiun televisi swasta, kita disuguhkan sebuah tayangan khusus mengenai adu keahlian baik itu sulap, hipnotis, telepati, dll yang diperlombakan untuk mencari seorang master. Saya yakin anda semua pernah melihatnya, minimal 1 kali atau paling tidak anda sekilas melihat beberapa segmen atau adegan tersebut. Bahkan di stasiun televisi lain pun menayangkan hal yang sama namun di kemas dalam bentuk yang berbeda.

Dalam artikel kali ini saya tidak membahas bagaimana cara belajar ilmu itu, tetapi saya hanya sedikit mengulas mengenai kekuatan yang menggunakan otak untuk tujuan positif.

Dalam beberapa tahun terakhir ini dan berdasarkan penelitian laboratorium para pakar dari belahan dunia barat menemukan hasil percobaannya bahwa ternyata otak manusia mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi manusia maupun makhluk lainnya. Dari penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa ternyata otak manusia memiliki dan dapat memancarkan gelombang dengan frekuensi tertentu yang disesuaikan dengan penggunaannya.

Ibarat kita sedang mencari frekuensi radio yang kita pilih dan ingin didengar, tentunya kita harus tune in pada gelombang dan frekuensi tersebut. Begitu pula seorang peng-hipnotis untuk mempengaruhi seseorang maka dia harus memasuki gelombang dan frekuensi orang yang akan dipengaruhi. Biasanya orang yang memiliki gelombang dan frekuensi yang lemah (biasanya kosong/sedang melamun/tidak fokus/tingkat kesadaran rendah) akan mudah dipengaruhi. Oleh karena itu, bila seorang master hipnotis memilih audiens sebagai bukti bahwa dia mampu mempengaruhi orang lain maka dia akan memilih audiens yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah. Begitu pula seorang penjahat (yang menggunakan hipnotis) akan mencari korban yang memiliki tingkat kesadaran rendah.

Semua orang dapat belajar hipnotis (tanpa membedakan agama, asal usul, status sosial, dll) dengan latihan secara rutin dan teratur dengan bimbingan guru/master maka potensi gelombang otak manusia akan dapat dibangkitkan. Secara umum gelombang dan frekuensi otak manusia terbagi menjadi empat kategori, yaitu :

a.Beta (kesadaran penuh) dengan kisaran 12 Hz sd 40 Hz.
b.Alpha (rileks, pintu gerbang memasuki bawah sadar) dengan kisaran 8 Hz sd 12 Hz
c.Tetha (kondisi bermimpi dan meditatif) dengan kisaran 4 Hz sd 8 Hz
d.Delta (Tertidur) dengan kisaran 0,1 Hz sd 4 Hz.

Lalu bagaimana menggunakan gelombang dan frekuansi otak manusia untuk hal positif?

****

Suatu kali, salah satu sahabat kami di SC-HSS berkeinginan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya. Hal ini didorong dengan kesadaran diri bahwa kita (manusia) hanya memiliki sedikit jatah umur, normal atau umumnya jatah usia manusia saat ini berkisar 60 sd 70 tahun (walaupun ini bukan harga mati) sementara itu telah banyak karunia yang Allah SWT telah diberikan kepada kita yang tak terhitung jumlahnya. Dengan cara apa manusia harus berterima kasih dan bersyukur kalau tidak dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita. Kemudian sahabat saya memohon kepada Allah SWT agar diberikan kepahaman bagaimana dapat memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk meningkatkan ibadahnya, semata-mata demi rasa syukur atas karunia Allah SWT selama ini dan rasa rindu ingin selalu berjumpa dengan Kekasihnya.

Sahabat saya suatu hari setelah menunaikan shalat subuh secara tidak sengaja melewati rumah tetangga yang kebetulan memelihara ayam di kandang. Beliau berhenti sejenak karena ada sesuatu yang menarik. Dilihatnya ayam tersebut sedang berpijak diatas sebatang bambu. Sekilas kalau kita perhatikan ayam tersebut tidur. Tetapi apakah betul demikian? Jawabannya tidak, meskipun kelopak matanya tertutup. Kalau ayam tersebut tidur berarti akan hilang kesadarannya dan akibatnya ayam tersebut pasti akan jatuh dari pijakan bambu tersebut.

Demikian pula kalau kebetulan anda memelihara burung di dalam sangkar, pada malam hari coba anda perhatikan, sekilas anda melihat burung tersebut tertidur karena kelopak matanya tertutup, tetapi nyatanya tidak. Kalau burung tersebut tidur (hilang kesadaran) maka akan jatuh dari bambu dimana burung tersebut berpijak.

Subhanallah, inilah pemahaman yang diberikan Allah SWT kepada sahabat saya. Bahwa selama ini baik burung, ayam, ikan, dll adalah binatang yang jarang tidur atau bahkan tidak tidur. Kalau binatang saja sanggup untuk tidak tidur mengapa manusia yang lebih sempurna tidak bisa melakukannya. Tentunya bisa. Lalu apa yang dilakukan sahabat saya?

Pertama, mengafirmasi terus menerus ke otak bahwa Beliau tidak ingin tidur. Selama ini dalam hidupnya dia merasa sudah banyak waktu yang digunakan untuk tidur. Sebenarnya ketika badan kita capek maka otaklah yang merespon untuk menyuruh tubuh kita istirahat. Maka bila otak kita terus diafirmasi atas perintah (niat untuk tidak tidur) maka otak dan tubuh akan merespon perintah/niat kita tersebut. Pada awalnya memang berat, namun bila kita ikhlas maka otak dan badan akan rela pula menerimanya.

Kedua, sahabat saya memohon kepada Allah SWT agar dia tidak tidur, andaipun dia tertidur semata-mata ditidurkan oleh Allah SWT, bukan karena nafsunya (keinginannya). Karena Allah-lah yang menidurkan hamba-Nya, Allah SWT punya hak untuk memaksa meskipun manusia atau makhluk ingin menolaknya.

”Dan Dia (Allah)-lah yang menidurkan kamu di malam hari...(QS. Al-An'am 6 : 60)

Ketiga, meningkatkan kesadaran agar selalu ingat kepada Allah SWT, baik melalui dzikir lisan, dzikir qalbu, dzikir ruh dan dzikir sirr. Dengan metode ini maka Ar-ruh akan berkuasa atas badan dan an-nafs kita. Bila ar-Ruh berkuasa atas diri kita maka rasa capek, ngantuk, penat, tidak akan kita rasakan. Inilah rahasia mengapa para sufi, waliyullah, dan para kekasih Allah SWT mampu menghabiskan sisa waktunya untuk selalu bermunajat kepada Allah SWT tanpa mengenal rasa lelah.

Ini pula yang terjadi pada beberapa sahabat di SC-HSS yang tidak merasa lelah dan ngantuk, bahkan mereka merasakan daya kasih sayang dan cinta Allah SWT mengalir dan mengalahkan kelemahan badan dan an-nafs. Subhanallah!

"Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam,..(QS. Adz-Dzariyat 51 : 17)

Demikian sekelumit bahasan artikel mengenai Belajar Prihatin Untuk Ibadah, semoga bermanfaat. Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar