Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebenarnya kalau umat islam mau sedikit meningkatkan kesadaran dengan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, seharusnya mereka takut akan peringatan Allah SWT seperti yang difirmankan dalam Al-Qur’an,
QS. Al-Mukminuun 23 : 52-54,
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka berpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu”.
QS. Al-An’aam 6 : 159,
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat”.
QS. Asy-Syuura 42 : 13,
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Lalu mengapa umat islam tidak mau menuruti peringatan Allah SWT tersebut, justru dari kita banyak yang membangkang dan membantah ayat-ayat-Nya? Kejadian ini sebenarnya sudah ditengarai oleh Allah SWT, dengan maksud supaya umat islam mawas diri.
QS. An-Nahl 16 : 4,
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata”.
Faktor lain yang menyebabkan keterpurukan dan keterpecah-belahan umat islam adalah tingkat kesadaran dalam beragama yang rendah. Kebanyakan dari umat islam masih terbelenggu ego, diliputi hawa nafsu berbentuk kesombongan dan merasa yang paling benar. Padahal kebenaran adalah mutlak milik Allah SWT.
QS. Al-Baqarah 2 : 147,
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”.
QS. Al-Kahfi 18 : 29,
“Dan katakanlah :”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.
Bersambung...
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-SCHSS
Pondok Cinta Kasih
Sebenarnya kalau umat islam mau sedikit meningkatkan kesadaran dengan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, seharusnya mereka takut akan peringatan Allah SWT seperti yang difirmankan dalam Al-Qur’an,
QS. Al-Mukminuun 23 : 52-54,
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka berpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu waktu”.
QS. Al-An’aam 6 : 159,
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat”.
QS. Asy-Syuura 42 : 13,
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”.
Lalu mengapa umat islam tidak mau menuruti peringatan Allah SWT tersebut, justru dari kita banyak yang membangkang dan membantah ayat-ayat-Nya? Kejadian ini sebenarnya sudah ditengarai oleh Allah SWT, dengan maksud supaya umat islam mawas diri.
QS. An-Nahl 16 : 4,
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata”.
Faktor lain yang menyebabkan keterpurukan dan keterpecah-belahan umat islam adalah tingkat kesadaran dalam beragama yang rendah. Kebanyakan dari umat islam masih terbelenggu ego, diliputi hawa nafsu berbentuk kesombongan dan merasa yang paling benar. Padahal kebenaran adalah mutlak milik Allah SWT.
QS. Al-Baqarah 2 : 147,
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”.
QS. Al-Kahfi 18 : 29,
“Dan katakanlah :”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.
Bersambung...
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-SCHSS
Pondok Cinta Kasih
Blog yang penuh manfaat.
BalasHapusLuar biasa...!:-)
TFS
Salam
Terima kasih sahabat eshape waskita....
BalasHapus