DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 19 Mei 2009

Musyrikin-kah Kita? (Sebuah Renungan)


MUSYRIKIN-KAH KITA? (SEBUAH RENUNGAN)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Para sahabat yang dimuliakan, dicintai dan dirahmati Allah SWT.

Pada artikel kali ini saya coba untuk mengungkap kriteria manusia yang termasuk golongan musyrikin (menyekutukan Allah SWT), sedang perilakunya disebut Musyrik. Ini sungguh penting, mengingat apabila kita meninggal namun dalam kondisi musyrik maka laknatullah dan siksa nerakalah yang akan didapat. Na’udzubilahi min dzalik!.

Kita sebagai umat Islam dituntut Allah SWT dalam menyembah bukan hanya pada taraf wajibul yaqin dan ’ainul yaqin tetapi haqul yaqin!

”dan sembahlah Tuhanmu sampai dengan kepadamu yang diyakini”. (Surat Al-Hijr 15 : 99)

Apa saja yang termasuk golongan musyrik?

a. Menduakan Allah SWT.

”Tidak Aku ciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Ku”. Begitulah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Nur Karim yang ditujukan kepada makhluk ciptaan-Nya. Akan tetapi manusia sering lalai dan lupa diri, ketika mereka melihat keindahan semu dunia. Bahkan yang paling tragis adalah manusia beranggapan bahwa dunia tempat selama-lamanya manusia hidup. Padahal dunia hanyalah sarana untuk mencapai kehidupan kekal di akhirat.

Apa yang terjadi kemudian? Banyak manusia mempertuhankan yang namanya harta (uang, mobil, perhiasan, dll), manusia (keluarga atau orang yang diidolakan), tahta, dll. Jadi definisi berhala bukanlah sesempit pada jaman dulu yang identik dengan patung.

Bahkan di jaman globalisasi dan millenium seperti saat ini masih banyak manusia yang meminta pertolongan pada pohon tua/dikeramatkan (karena ada penunggunya yaitu jin), datang ke paranormal untuk mohon pertolongan (jodoh, rejeki, pangkat, sakit) yang secara syariat islam tata caranya melenceng jauh, dll. Sungguh banyak manusia yang tertipu.

Bahkan ketika kita sholat, arah sholat kita benar-benar tidak tertuju pada Allah SWT, tetapi justru mengingat pada masalah-masalah dunia yang dihadapi. Dan secara halus kebanyakan umat islam tidak menyadari bahwa ini termasuk syirik!. Coba perhatikanlah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

”Sembahlah Allah SWT dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun”. (Surat An-Nisa’ 4 : 36)

”Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka”. (Surat An-Nisa’ 4 : 117)

”Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu...” (Surat Al-An’am 6 : 100).

Padahal ”tuhan-tuhan” kaum musyrikin itu tidak dapat memberikan kemudharatan dan kemanfaatan sedikitpun. Semua yang terjadi sebenarnya adalah atas ijin Allah SWT.

”Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan...” (Surat Yunus 10 : 18).

b. Manusia Yang Bangga Dengan Golongannya.

Cobalah sahabat meluangkan waktu sejenak untuk browsing di internet melihat website yang membahas mengenai islam. Dari yang pernah saya lihat sebagian dari website tersebut isinya...Masya Allah...menghujat dan mengolok-olok kepada kelompok islam lainnya. Hati saya sungguh sedih begitu membaca artikel-artikel yang ditampilkan. Beginikah perilaku umat islam? Padahal agama diturunkan Allah SWT untuk manusia supaya hatinya lembut...sekali lagi supaya hatinya lembut. Apakah mereka tidak memperhatikan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)...” (Surat Al-Hujurat 49 : 11).

Bahkan mereka beranggapan bahwa kelompoknya adalah yang paling benar dibanding dengan kelompok lainnya. Syurga bahkan sudah dikapling milik golongannya, sedang umat islam lain yang tidak masuk kelompoknya dikapling di neraka. Bahkan ada yang mengkafir-kafirkan umat islam lain. Sungguh hati saya seperti ditusuk-tusuk dan ngeri melihat perilaku mereka. Kok sempit banget ya pandangan dan pengetahuan mereka. Perlu saya ingatkan bahwa kebenaran (mutlak) hanya milik Allah SWT. Mereka kebanyakan tidak menyadari bahwa perilaku mereka termasuk golongan manusia Musyrikin.

”...Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik), yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka”. (Surat Ar-Rum 30: 32)

Makanya Allah mengingatkan dari dulu sampai sekarang bahkan sampai kapanpun orang-orang musyrik akan senantiasa lebih banyak daripada yang beriman.

”Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)...(Surat Yusuf 12 : 106).

Karena iman adalah hidayah Allah yang diterima seseorang, tidak bisa diusahakan sendiri. Barang siapa mengimankan dirinya sendiri mereka itulah yang mempertuhankan nafsunya. Mareka orang yang senang menyalahkan orang lain dan membenarkan dirinya.

Sebelum saya akhiri artikel ini, saya petikan salah satu firman Allah sebagai rambu-rambu hidup kita.

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (Surat An-Nisa’ 4 : 48).

Demikian sedikit sumbangsih saya, semoga bermanfaat bagi para sahabat dan sidang pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Fahri
SC-HSS



Tidak ada komentar:

Posting Komentar