DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Senin, 18 Mei 2009

Manusia : Makhluk Lemah Yang Sombong



MANUSIA : MAKHLUK LEMAH YANG SOMBONG

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para sahabat yang dimuliakan, dicintai dan dirahmati Allah SWT.

Mungkin dalam hidup sahabat pernah bersinggungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan perilaku manusia yang begitu sombongnya. Entah orang itu merasa punya kuasa (tahta), harta (berlimpah materi), atau bangga dengan gelar (pendidikan) yang menempel berderet-deret pada kartu nama dan ijazah, atau sahabat pernah bertemeu dengan orang yang sebenarnya bodoh tetapi untuk menutupi kebodohannya merasa paling unggul dibanding dengan manusia lain.

Ya begitulah sifat manusia...sombong...yang pada akhirnya akan menjerumuskan hidupnya baik di dunia maupun akhirat pada jurang kesengsaraan. Manusia yang terhijab dengan sifat ini kadang tidak sadar bahwa perilakunya tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga keluarga, kerabat dan lingkungannya. Padahal dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berpesan bahwa : ”Kesombongan adalah pakaian-Ku, Keagungan adalah selendang-Ku, janganlah sekali-kali engkau (manusia) memakainya, maka Aku akan marah kepadamu”.

Sebagai manusia, apa sih yang dapat kita sombongkan? tahta (kuasa)? harta? Tidakkah kita ingat ketika manusia lahir dari alam kandungan ke alam dunia tidak membawa apa-apa, telanjang bahkan tidak berdaya sama sekali (belum bisa mendengar, bicara dan melihat). Berkat kasih sayang Allah-lah manusia pada akhirnya mampu mengfungsikan panca inderanya. Dan untuk menjalankan fungsi khalifahnya Allah SWT memfasilitasi sebagian manusia dengan tahta, harta, dan ilmu pengetahuan.

”Dan Allah mengeluarkan kamu (manusia) dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberi pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Surat An-Nahl 16 : 78).

Ketika manusia menghadapi masalah dan tidak mampu untuk menyelesaikan-Nya mereka berdo’a meminta pertolongan kepada Allah, namun ketika masalahnya telah berakhir mereka kembali lalai kepada Allah SWT.

”Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan memberikan ni’mat-Nya kepadanya lupalah dia dengan kemudharatan yang pernah dia berdo’a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, ... (Surat Az-Zumar 39 : 8).

Kebanyakan manusia juga tidak menyadari, bahwa tubuh ini sering dikalahkan dan tidak berdaya menghadapi makhluk kecil yang bernama virus, bakteri, dll. Ujung-ujungnya sakit flu, AIDS, dll. Lha apa yang manusia sombongkan? Kalau kebetulan kita pergi ke dokter dan sembuh dari sakit itu-pun karena kemurahan Allah SWT, dokter hanya sebagai perantara untuk menyembuhkan, dimana otak seorang dokter dialiri oleh ilmu Allah untuk menemukan obat.

dan apabila aku sakit, Dialah (aalah) yang menyembuhkan aku..” (surat Asy-Syu’araa 26:80)

Baik secara fisik maupun batin manusia itu lemah. Secara batin manusia sering tidak mampu mengatasi kemarahannya, mengendalikan atau mengontrol nafsunya, pemikirannya tidak mampu menerjemahkan sesuatu yang diluar nalar, dll. Bahkan para nabi-pun tidak mampu dan berdaya menghadapi kesabaran dan gejolak nafsu kalau tidak diberi rahmat dari Allah SWT, apalagi kita.

Coba perhatikan ayat berikut ini, ketika Allah SWT mengingatkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk bersabar ketika menghadapi kaum kafir.

”Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaran itu melainkan dengan pertolongan Allah ... ” (Surat An-Nahl 16-127).

Bahkan Nabi Yusuf AS hampir saja tidak mampu menahan nafsunya ketika di goda oleh Siti Zulaecha untuk melakukan perbuatan mesum kalau tidak mendapat pertolongan Allah SWT.

”Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku..” (Surat Yusuf 12 : 53).

Nabi SAW pernah mengingatkan kepada para sahabat, bahwa beliau adalah manusia biasa. Namun karena para nabi adalah utusan Allah maka mereka akan dijaga tindak tanduknya, budi pekertinya, dan ahlaknya.

Kesimpulannya adalah bahwa baik secara fisik dan batin manusia makhluk yang lemah. Kepada Allah-lah tempat manusia bergantung, dan memohon pertolongan. Sadarilah bahwa kita ini lemah, kotor, hina, bodoh, dll. Mintalah kepada Allah untuk menuntun hidup kita. Jadi untuk apa kita sombong?

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan kepada para Sahabat. Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Fahri
SC-HSS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar