Puisi Cinta Kepada Allah
KERINDUAN (IN THE BEGINNING)
Sapaan
hening dan dingin semilir angin malam
Membelaiku
dalam kerinduan yang teramat dalam
Nyanyian
simphoni sang rembulan dan bintang gemintang
Membuat
hamba larut dalam kerinduan
Duhai
Kekasih…
Begitu lama
Engkau perjalankan hamba seperti Ibrahim
Mencari
gerangan dimana Sang Kekasih bersemayam
Kini itu
semua..telah kulalui dengan ijin-Mu
Ketika
Engkau membisikkan…”Hadapkan wajahmu dengan hanif”
Duhai Sang
Pujaan…
Hampir 40
tahun lamanya…Engkau tutup tirai elok wajah-Mu
Namun itu
semua…semata-mata karena kebodohanku
Yang
bergelimang dalam hijab-hijab kesombonganku
Wahai Yang
Maha Indah
Sekian lama
Engkau Musa-kan hamba
Dengan
ketidakpercayaan tentang keberadaan-Mu
Namun
kini…Engkau dudukkan hamba…di “bukit Tursina”
Hancur
lebur…terurai…hampa…menjelma menjadi cahaya
Bersimbah
penyesalan dan tangisan, bersujud di hadapan-Mu
Wahai Dzat
Yang Maha Lembut
Begitu lama
Engkau Muhammad-kan dalam kegelisahan
‘Tuk
menemukan Yang Sejati…Illahi Robbi
Kini…Engkau
dudukkan hamba…dalam “Gua Hira”
Lautan cinta
yang tak terukur kedalamannya
Samudera
cinta yang tak bertepi
Aahhh…Mengapa
sekarang baru terjadi
Bodohnya
hamba, dungunya hamba
Setelah
kuhabiskan waktu begitu lama
Dalam
keterombang-ambingan yang fana
Terima
kasih…duhai Kekasih
Di sisa-sisa
usiaku…Engkau perkenankan aku
Untuk
mengenal-Mu…berada di dalam wilayah-Mu
Ya Ghofar…Ya
Rahman…Ya Rahim…Ya Quddus..
Shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku..
Kuserahkan
dengan tulus…kepada-Mu
JALAN TUHAN (IN THE PROCESSING 1)
Inilah jalan
Tuhan, jalan yang tidak semua orang mampu menjalani
Berbagai
onak dan duri harus kau lalui
Badai dan
taufan akan kau hadapi
Fitnah dan
ghibah akan kau dengar setiap hari
Kenikmatan
duniawimu untuk sementara akan dicabut
Agar engkau
tidak disibukkan dengan masalah yang remeh
Hingga
mencapai suatu batas kesanggupanmu mengenal Tuhanmu
Titik nadir
kehidupan adalah titik awal menuju kebahagiaan
Bukankah
cinta harus ada pengorbanan?
Bukankah
kerinduan terfokus hanya pada satu tujuan?
Bukankah
kasih sayang perlu kepedulian?
Bukankah
kedamaian diraih dengan perjuangan?
Ya
Rabb....rengkuhlah hamba dalam belaian-Mu
Ya
Rabb....dekaplah hamba dalam pelukan-Mu
Ya
Rabb....tuntunlah hamba senantiasa menuju kepada-Mu
Hingga ujung
waktu...
AL-FITRAH
AL-MUNAZALAH (IN THE PROCESSING 2)
Aku tidak
berbentuk namun keberadaanku di dalam sekaligus di luar
Wujudku
immaterial namun bisa dirasakan
Ibarat
angin...tidak berbentuk namun ada
Berkelana
menembus ruang dan waktu yang tak terbatas
Aku ada
namun tidak butuh apa-apa
Tidak pernah
sakit, lapar, haus, dan tidur
Keinginanku
cuma satu...selalu kembali ke haribaan Illahi
Karena aku
adalah amr Tuhan
Kadang aku
menangis terbelenggu oleh nafsu
Merintih tak
berdaya....Menjerit tak bersuara
Akulah
mutiara yang tenggelam dalam lumpur hitam
Bebaskan...lepaskan...biarlah
aku menuju kepada yang Sejati
Akulah
sebenarnya Sang Penguasa
Atas
nafsuku, pikiranku, qalbuku, akalku dan ragaku
Akulah
sejatinya Sang Panglima
Yang kmenggerakan
seluruh perangkatku menuju Illahi Rabbi
Sabar,
ikhlas, tawakal dan istiqomah adalah pondasiku
Shalat dan
zakat adalah saranaku
Ramadhan
adalah penyucianku
Haji adalah
pembuktianku
Man arafa
nafsahu, faqad arafa Rabbahu
Biarkan
diriku selalu berada dalam alam kelanggengan
Menatap
indah penuh pesona Sang Pujaan
Biarlah aku
meringkuk penuh kemesraan
Oleh belaian
Sang Kekasih Tersayang
Biarkan aku
melepas rindu
Dalam lautan
asmara yang menggebu-gebu
Diliputi
rasa cinta yang tak pernah layu
Bagaikan
kekasih yang lama tidak bertemu
INNA LILLAHI WA INNA ILLAIHI ROJI’UUN (IN THE END)
Aku adalah
lelaki tersembunyi...
"Ayahku"
Qudrat..."Ibuku" Iradat..."Diriku" Takdir
Aku dijuluki
orang pinggiran ditelan gemuruh gelombang jaman...
Sebab
perilakuku keluar dari jalur sistem "kebenaran" manusia....
Biarlah
mereka menganggapku aneh, gila, majnun...terserah....
Kumaafkan sebelum
mereka menghinaku...sebab mereka tidak tahu…
Tidak mengerti
dan memahami hakiki hidup ini....
Biarlah aku
menyendiri...cukup Allah SWT yang menemani...
Diliputi
rasa kebahagiaan, kemesraan, kedamaian dan kenyamanan
Yang tak
terbeli oleh apa dan siapapun....
Biarlah diri
ini sirna, terurai, musnah dan lenyap....
Inna Lillahi
wa inna Illaihi Roji'uun......
Marilah kita tetap ISTIQOMAH
untuk meraih ridha Allah SWT!!!
Untuk menambah wawasan
beragama anda silahkan download E-Book (Electronic Book) Pertama saya yang
berjudul : MENELADANI SPIRITUAL RASULULLAH SAW DALAM BERMA'RIFATULLAH dan E-Book Kedua : MENGAJI AL-QUR'AN KEPADA ALLAH.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Iwan Fahri Cahyadi
Pondok Ar-Rahman Ar-Rahim
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar