SIKAP MANUSIA KEPADA ISLAM (5)
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para sahabat dan sidang pembaca yang dicintai, dirahmati dan dimuliakan Allah SWT.
Adapun ciri-ciri orang fasik selanjutnya adalah:
Kedua, Mereka Menukar dan Menjual Ayat-Ayat Allah dengan harga yang sedikit.
“ Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu) : Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya, lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima”. (QS. Ali Imran 3 : 187).
Membaca ayat diatas saya rasa anda semua sudah paham maksud dari ayat tersebut. Sedikit saja saya mencoba menguraikannya, bahwa banyak dari manusia yang diberikan karunia Allah SWT berupa ilmu agama, namun karena kelebihan itu pada akhirnya nafsu berupa sifat sombong dan takabur menguasainya. Demi kepentingan pribadi, manusia tersebut menyembunyikan ayat-ayat Allah SWT dan hanya menerangkan ayat-ayat yang membuat dirinya “nyaman”. Padahal Allah SWT mengingatkan agar ayat-ayat Al-Qur’an yang dipahamkan seluruhnya harus disampaikan, tidak sepotong-potong demi kepentingan pribadi/kelompok. Yang menyedihkan lagi bila dalam menyampaikan ayat-ayat Allah SWT kepada manusia lain, manusia golongan ini (maaf) memasang tariff. Na’udzubillahi min dzalik!
Ketiga, Perbuatan Mereka Suka DiPuji
“Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa dan bagi mereka siksa yang pedih”. (QS. Ali Imran 3 : 188).
Orang fasik demi mengejar popularitas (dipuji) seringkali menceritakan mengenai amal shalih yang belum tentu pernah dikerjakannya atau menceritakan perjalanan batiniyah (spiritual) yang dia sendiri tidak pernah mengalaminya supaya dianggap orang yang alim, hebat, dll. Padahal apa yang dikemukakan berdasarkan cerita/perilaku/pengalaman orang lain. Ini berarti ia tidak hanya membohongi diri sendiri tetapi juga orang lain. Maka siksa pedihlah yang dia dapat.
Keempat, Mereka Berpaling dan Menyembunyikan Kebenaran
“…Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik”. (QS. AS-Saff 61 : 5)
Ketika manusia diberikan rahmat (petunjuk) dari Allah SWT maka manusia harus menjalankan petunjuk itu, meskipun kadang pedih untuk dilaksanakan. Sekali manusia mengingkari atau berpaling dari petunjuk yang Allah SWT berikan maka Allah SWT akan memalingkan atau menghijab atau memutus rahmat-Nya. Maka rugilah orang-orang golongan ini, baik di dunia maupun akhirat.
Kelima, Mereka Melanggar Perjanjian Allah Setelah Perjanjian itu Dipegang Teguh.
“ Sesunggunya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?. Dengan perumpaaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintah Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi, Mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al-Baqarah 2 : 26-27).
Jelas sekali ayat tersebut, banyak dari manusia mengingkari perjanjian/sumpahnya kepada Allah SWT. Contoh yang sederhana saja, ketika manusia shalat dia telah berjanji kepada Allah untuk menghadapkan dirinya kepada Allah SWT. Tetapi kenyataannya ketika shalat justru yang disembah bukan Allah tetapi hutangnya yang belum terbayar, pekerjaan yang belum selesai, dll. Makanya tidak mengherankan hasil dari shalatnya tidak membekas dalam perilakunya. Justru seringkali banyak dari manusia yang shalat namun tetap menjalankan perbuatan keji dan mungkar (membuat kerusakan di bumi). Masih banyak contoh lain, saya rasa anda dapat mencarinya, tidak usah jauh-jauh, tengoklah diri anda sendiri. Sudahkan anda menjaga komitmen anda dengan Allah?
Keenam, Mereka Lebih Mencintai Harta, Istri dan Anak Daripada Allah.
“Katakanlah : Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah 9 : 24).
Ketika manusia berikar bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya, sebenarnya arah hidup manusia sudah tepat dan bertauhid. Namun seringkali manusia lalai dalam memegang kalimat tauhid tersebut. Mereka hanyut dalam hiruk pikuknya kehidupan dunia, sehingga mereka lebih mencintai (men-tuhan-kan?) berhala-hala dunia seperti keluarganya, pekerjaannya, kekayaannya, dll. Allah SWT itu tidak mau diduakan, apalagi diperbandingkan dengan sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat sedikitpun atau dengan makhluk-Nya. Maka manusia jenis ini hanya tinggal menunggu siksa/balasan dari Allah SWT.
Demikian artikel mengenai ciri-ciri orang fasik. Untuk sub-topik “Sikap Manusia Kepada Islam” berikutnya Insya Allah saya akan membahas perihal ciri-ciri orang Murtad.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para sahabat dan sidang pembaca yang dicintai, dirahmati dan dimuliakan Allah SWT.
Adapun ciri-ciri orang fasik selanjutnya adalah:
Kedua, Mereka Menukar dan Menjual Ayat-Ayat Allah dengan harga yang sedikit.
“ Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu) : Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya, lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima”. (QS. Ali Imran 3 : 187).
Membaca ayat diatas saya rasa anda semua sudah paham maksud dari ayat tersebut. Sedikit saja saya mencoba menguraikannya, bahwa banyak dari manusia yang diberikan karunia Allah SWT berupa ilmu agama, namun karena kelebihan itu pada akhirnya nafsu berupa sifat sombong dan takabur menguasainya. Demi kepentingan pribadi, manusia tersebut menyembunyikan ayat-ayat Allah SWT dan hanya menerangkan ayat-ayat yang membuat dirinya “nyaman”. Padahal Allah SWT mengingatkan agar ayat-ayat Al-Qur’an yang dipahamkan seluruhnya harus disampaikan, tidak sepotong-potong demi kepentingan pribadi/kelompok. Yang menyedihkan lagi bila dalam menyampaikan ayat-ayat Allah SWT kepada manusia lain, manusia golongan ini (maaf) memasang tariff. Na’udzubillahi min dzalik!
Ketiga, Perbuatan Mereka Suka DiPuji
“Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa dan bagi mereka siksa yang pedih”. (QS. Ali Imran 3 : 188).
Orang fasik demi mengejar popularitas (dipuji) seringkali menceritakan mengenai amal shalih yang belum tentu pernah dikerjakannya atau menceritakan perjalanan batiniyah (spiritual) yang dia sendiri tidak pernah mengalaminya supaya dianggap orang yang alim, hebat, dll. Padahal apa yang dikemukakan berdasarkan cerita/perilaku/pengalaman orang lain. Ini berarti ia tidak hanya membohongi diri sendiri tetapi juga orang lain. Maka siksa pedihlah yang dia dapat.
Keempat, Mereka Berpaling dan Menyembunyikan Kebenaran
“…Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik”. (QS. AS-Saff 61 : 5)
Ketika manusia diberikan rahmat (petunjuk) dari Allah SWT maka manusia harus menjalankan petunjuk itu, meskipun kadang pedih untuk dilaksanakan. Sekali manusia mengingkari atau berpaling dari petunjuk yang Allah SWT berikan maka Allah SWT akan memalingkan atau menghijab atau memutus rahmat-Nya. Maka rugilah orang-orang golongan ini, baik di dunia maupun akhirat.
Kelima, Mereka Melanggar Perjanjian Allah Setelah Perjanjian itu Dipegang Teguh.
“ Sesunggunya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?. Dengan perumpaaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintah Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi, Mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al-Baqarah 2 : 26-27).
Jelas sekali ayat tersebut, banyak dari manusia mengingkari perjanjian/sumpahnya kepada Allah SWT. Contoh yang sederhana saja, ketika manusia shalat dia telah berjanji kepada Allah untuk menghadapkan dirinya kepada Allah SWT. Tetapi kenyataannya ketika shalat justru yang disembah bukan Allah tetapi hutangnya yang belum terbayar, pekerjaan yang belum selesai, dll. Makanya tidak mengherankan hasil dari shalatnya tidak membekas dalam perilakunya. Justru seringkali banyak dari manusia yang shalat namun tetap menjalankan perbuatan keji dan mungkar (membuat kerusakan di bumi). Masih banyak contoh lain, saya rasa anda dapat mencarinya, tidak usah jauh-jauh, tengoklah diri anda sendiri. Sudahkan anda menjaga komitmen anda dengan Allah?
Keenam, Mereka Lebih Mencintai Harta, Istri dan Anak Daripada Allah.
“Katakanlah : Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. At-Taubah 9 : 24).
Ketika manusia berikar bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya, sebenarnya arah hidup manusia sudah tepat dan bertauhid. Namun seringkali manusia lalai dalam memegang kalimat tauhid tersebut. Mereka hanyut dalam hiruk pikuknya kehidupan dunia, sehingga mereka lebih mencintai (men-tuhan-kan?) berhala-hala dunia seperti keluarganya, pekerjaannya, kekayaannya, dll. Allah SWT itu tidak mau diduakan, apalagi diperbandingkan dengan sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat sedikitpun atau dengan makhluk-Nya. Maka manusia jenis ini hanya tinggal menunggu siksa/balasan dari Allah SWT.
Demikian artikel mengenai ciri-ciri orang fasik. Untuk sub-topik “Sikap Manusia Kepada Islam” berikutnya Insya Allah saya akan membahas perihal ciri-ciri orang Murtad.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Fahri-Penulis
Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar