COBAAN, TANDA ALLAH CINTA KEPADA KITA
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dimuliakan, dan dicintai Allah SWT.
Ketika kita jatuh hati atau cinta kepada sesuatu maka anda akan dituntut berani berkorban. Misal, apabila anda cinta kepada mobil anda, maka anda dituntut berani mengorbankan sebagian hidup anda berupa uang, waktu dan tenaga untuk menunjukkan rasa cinta kepada mobil anda. Kalau anda tidak mau berkorban maka mobil anda tidak akan bersahabat dengan anda, ya mogoklah, ngadatlah, nggak enak dipandanglah karena kotor, lajunya nggak kencenglah, dll.
Begitu pula ketika anda menyintai seseorang, maka anda dituntut pula untuk berkorban demi mendapatkan cinta si dia, baik itu berupa waktu, tenaga, uang dan perasaan. Bayangkan bila anda tidak menyintai seseorang maka anda tidak perlu berkorban, istilah sekarang cuek bebek. Mau dia jungkir balik anda nggak punya urusan. Sebaliknya bila mencintai seseorang, tentu anda akan memberikan perhatian, berbagi perasaan, dan bersedia pula berbagi penderitaan. Bahkan nyawapun siap dikorbankan demi mendapatkan cinta sang pujaan hati.
Demikian pula kalau kita mengaku cinta kepada Allah SWT, maka untuk menjadi kekasih-Nya anda harus siap diuji/dicoba seberapa besar cinta anda sebelum Allah SWT menerima pinangan anda sebagai kekasihnya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT mengingatkan kepada orang-orang beriman,
”Adakah manusia mengira, bahwa mereka akan dibiarkan (saja) berkata : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji (dicoba) lagi?” (QS. Al-Ankabut 29 : 2).
Bila anda mengaku orang-orang yang beriman (cinta) kepada Allah SWT maka anda harus bersiap-siap dengan ikhlas menerima cobaan dari Allah SWT. Dan cobaan ini tidak hanya satu dua kali dalam hidup anda, tetapi terus menerus, satu cobaan selesai maka diganti cobaan lain yang lebih berat dari sebelumnya, cobaan ini akan berakhir sampai ruh meninggalkan badan anda. Cobaan ini tidak hanya yang identik dengan penderitaan (kemiskinan, penyakit, dll) tetapi juga cobaan berupa yang enak-enak seperti jabatan, berlimpahnya harta, wajah yang cantik/tampan, dan jenis cobaan ini lebih berbahaya karena manusia gampang terlena dan hanyut dalam kenyamanan hidup di dunia.
Meski Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya yang beriman namun antara satu hamba dengan hamba yang lain bobot atau tingkat cobaannya berbeda kapasitasnya. Ibarat gelas maka daya tampung masing-masing gelas berbeda antara gelas yang kecil, sedang, dan besar. Dan Allah SWT mengetahui kemampuan masing-masing makhluknya (manusia).
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..(QS. Al-Baqarah 2 : 286).
Bagi hamba yang mendapat cobaan dari Allah SWT sebenarnya adalah suatu bentuk penghargaan Allah SWT kepada hamba-Nya. Karena Allah SWT akan memonitoring hamba-Nya. Apabila hamba tersebut masih mampu berjalan diatas rel agama maka Allah akan selalu menambah bonus (derajat) keimanan kepadanya. Namun apabila hamba-Nya mulai limbung dan sudah mulai keluar dari rel agama, Insya Allah, Dia akan menuntun, menurunkan petunjuk dan memalingkan wajah hamba-Nya dari jalan kesesatan.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS Al-Baqarah 2: 214).
Setiap cobaan dari Allah SWT selain untuk menguatkan atau menambah keimanan hamba-Nya sehingga nantinya naik kelas menjadi orang yang muttaqin (bertaqwa), cobaan juga memberikan hikmah atau pelajaran tersendiri bagi orang yang beriman. Dan setiap hamba yang mampu bersabar dan berserah diri dalam menyelesaikan cobaan maka Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam hidupnya. Bahkan Allah SWT sampai mengulang janji-Nya sampai dua kali.
”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah 94 : 5-6).
Kenapa Allah SWT memberikan cobaan kepada orang-orang beriman? Karena Allah SWT ingin tahu keikhlasan hati hamba-hamba-Nya. Tanpa keikhlasan, cinta yang tulus, murni dan suci tidak akan didapat. Maka puncaknya sang hamba tidak hanya menjadi seorang yang beriman, tetapi menjadi orang yang bertaqwa dan menjelma hamba yang mukhlasin. Maka anda akan diangkat derajatnya, dimuliakan di sisi-Nya, sehingga surga akan peroleh.
Semoga kita semua ridha kepada ketetapan dari Allah SWT, sehingga Allah SWT-pun ridha pula kepada kita semua. Amin.
Demikian sedikit sumbangsih dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan. Semoga Allah SWT senantiasa memaafkan kesalahan dan kekhilafan kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Fahri SC-HSS www.akubersujud.blogspot.com
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dimuliakan, dan dicintai Allah SWT.
Ketika kita jatuh hati atau cinta kepada sesuatu maka anda akan dituntut berani berkorban. Misal, apabila anda cinta kepada mobil anda, maka anda dituntut berani mengorbankan sebagian hidup anda berupa uang, waktu dan tenaga untuk menunjukkan rasa cinta kepada mobil anda. Kalau anda tidak mau berkorban maka mobil anda tidak akan bersahabat dengan anda, ya mogoklah, ngadatlah, nggak enak dipandanglah karena kotor, lajunya nggak kencenglah, dll.
Begitu pula ketika anda menyintai seseorang, maka anda dituntut pula untuk berkorban demi mendapatkan cinta si dia, baik itu berupa waktu, tenaga, uang dan perasaan. Bayangkan bila anda tidak menyintai seseorang maka anda tidak perlu berkorban, istilah sekarang cuek bebek. Mau dia jungkir balik anda nggak punya urusan. Sebaliknya bila mencintai seseorang, tentu anda akan memberikan perhatian, berbagi perasaan, dan bersedia pula berbagi penderitaan. Bahkan nyawapun siap dikorbankan demi mendapatkan cinta sang pujaan hati.
Demikian pula kalau kita mengaku cinta kepada Allah SWT, maka untuk menjadi kekasih-Nya anda harus siap diuji/dicoba seberapa besar cinta anda sebelum Allah SWT menerima pinangan anda sebagai kekasihnya. Dalam Al-Qur’an Allah SWT mengingatkan kepada orang-orang beriman,
”Adakah manusia mengira, bahwa mereka akan dibiarkan (saja) berkata : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji (dicoba) lagi?” (QS. Al-Ankabut 29 : 2).
Bila anda mengaku orang-orang yang beriman (cinta) kepada Allah SWT maka anda harus bersiap-siap dengan ikhlas menerima cobaan dari Allah SWT. Dan cobaan ini tidak hanya satu dua kali dalam hidup anda, tetapi terus menerus, satu cobaan selesai maka diganti cobaan lain yang lebih berat dari sebelumnya, cobaan ini akan berakhir sampai ruh meninggalkan badan anda. Cobaan ini tidak hanya yang identik dengan penderitaan (kemiskinan, penyakit, dll) tetapi juga cobaan berupa yang enak-enak seperti jabatan, berlimpahnya harta, wajah yang cantik/tampan, dan jenis cobaan ini lebih berbahaya karena manusia gampang terlena dan hanyut dalam kenyamanan hidup di dunia.
Meski Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya yang beriman namun antara satu hamba dengan hamba yang lain bobot atau tingkat cobaannya berbeda kapasitasnya. Ibarat gelas maka daya tampung masing-masing gelas berbeda antara gelas yang kecil, sedang, dan besar. Dan Allah SWT mengetahui kemampuan masing-masing makhluknya (manusia).
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..(QS. Al-Baqarah 2 : 286).
Bagi hamba yang mendapat cobaan dari Allah SWT sebenarnya adalah suatu bentuk penghargaan Allah SWT kepada hamba-Nya. Karena Allah SWT akan memonitoring hamba-Nya. Apabila hamba tersebut masih mampu berjalan diatas rel agama maka Allah akan selalu menambah bonus (derajat) keimanan kepadanya. Namun apabila hamba-Nya mulai limbung dan sudah mulai keluar dari rel agama, Insya Allah, Dia akan menuntun, menurunkan petunjuk dan memalingkan wajah hamba-Nya dari jalan kesesatan.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS Al-Baqarah 2: 214).
Setiap cobaan dari Allah SWT selain untuk menguatkan atau menambah keimanan hamba-Nya sehingga nantinya naik kelas menjadi orang yang muttaqin (bertaqwa), cobaan juga memberikan hikmah atau pelajaran tersendiri bagi orang yang beriman. Dan setiap hamba yang mampu bersabar dan berserah diri dalam menyelesaikan cobaan maka Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam hidupnya. Bahkan Allah SWT sampai mengulang janji-Nya sampai dua kali.
”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah 94 : 5-6).
Kenapa Allah SWT memberikan cobaan kepada orang-orang beriman? Karena Allah SWT ingin tahu keikhlasan hati hamba-hamba-Nya. Tanpa keikhlasan, cinta yang tulus, murni dan suci tidak akan didapat. Maka puncaknya sang hamba tidak hanya menjadi seorang yang beriman, tetapi menjadi orang yang bertaqwa dan menjelma hamba yang mukhlasin. Maka anda akan diangkat derajatnya, dimuliakan di sisi-Nya, sehingga surga akan peroleh.
Semoga kita semua ridha kepada ketetapan dari Allah SWT, sehingga Allah SWT-pun ridha pula kepada kita semua. Amin.
Demikian sedikit sumbangsih dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan. Semoga Allah SWT senantiasa memaafkan kesalahan dan kekhilafan kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Fahri SC-HSS www.akubersujud.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar