DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Senin, 26 April 2010

Dakwah Salah Kaprah (7)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

(3)
Ustadz “Jarkoni”

Sabtu malam Minggu adalah hari spesial bagi saya dan para sahabat. Spesial karena inilah waktu dimana kami dapat berkumpul bersama dan saling bersilaturahmi dengan para sahabat, setelah hampir seminggu tidak bertemu. Semua ini terjadi karena rahmat dan ridha Allah SWT, sehingga kami dipertemukan dalam forum pengajian. Forum ini khusus memperdalam kajian agama islam, terutama pemahaman mengenai kitabullah (Al-Qur’an Al-Karim). Selain itu juga ada dzikir bersama dan shalat subuh berjamaah. Sementara untuk hari-hari lainnya (diluar malam Minggu), kami biasanya belajar Al-Qur’an secara mandiri di rumah masing-masing. Apabila dalam belajar dan menalaah isi Al-Qur’an ada suatu ayat yang kurang jelas pemahamannya maka kami akan diskusikan pada pertemuan pengajian berikutnya.

Pengajian biasanya dimulai sehabis shalat Isya’ dan berakhir pada pagi hari setelah mendirikan shalat Subuh secara berjamaah. Syukur Alhamdulillah, meski kami harus tidak tidur semalaman, Allah SWT memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga kami tidak mengantuk dan tetap fokus menimba ilmu dari-Nya. Memang terasa aneh, bila kita mau bersungguh-sungguh dan meluruskan niat belajar memahami Al-Qur’an dan mengkaji berbagai hal mengenai berbagai persoalan agama, tiba-tiba ada daya yang mendorong kami untuk tidak ingin tidur. Waktu juga seolah-olah cepat berlalu tanpa terasa.

Suatu saat, dalam forum pengajian pada awal bulan Desember 2009, saya kebetulan bertemu dengan salah seorang sahabat yang sudah lama tidak hadir. Sambil bersalaman dan menanyakan kabarnya, kami duduk bersebelahan. Tidak lama kemudian, secara tidak sengaja saya sejenak memperhatikan raut wajahnya. Jelas terlihat seperti ada sesuatu yang menganjal dihatinya. Karena apa yang terpancar dari raut wajah seseorang tidak bisa ditipu karena itu cerminan dari suasana hati yang sebenarnya.

Namun saya sempat ragu dan berusaha menepis anggapan itu, “Ah...jangan-jangan saya yang salah menilainya,” guman saya dalam hati. Meski demikian rasa penasaran tetap menggelayuti. Ingin rasanya segera bertanya kepadanya tetapi urung saya lakukan karena pengajian akan segera di mulai.

Dalam setiap pertemuan, kami sebisa mungkin membahas topik yang sedang hangat dan menjadi pembicaraan khalayak ramai. Hal ini sebagai antispasi, agar kami semua tidak tergagap-gagap dalam menyikapi peristiwa, terutama bila dihubungkan dengan agama. Malam itu kebetulan topik bahasan mengenai kontroversi pemutaran film 2012, karena sebagian umat islam ada yang pro dan kontra dengan berbagai argumen masing-masing.

Tetapi yang kami bahas bukan masalah boleh tidaknya menonton film, tetapi lebih fokus atas esensi film tersebut yaitu peristiwa hari kiamat ditinjau dari Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan. Sungguh terasa hidup diskusi malam itu, hingga tidak terasa waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB. Syukurlah, pada saat itu pula kajian tentang topik hari kiamat pada akhirnya selesai, karena semua sahabat mendapat titik temu dan kesimpulan yang sama.

Bersambung...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-SCHSS
Pondok Cinta Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar