DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Jumat, 23 April 2010

Dakwah Salah Kaprah (5)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa berdakwah melibatkan atau tidak terlepas dari unsur seni dan budaya. Seni bagaimana menarik jamaah agar selalu betah mendengarkan uraian materi dan paham; bagaimana mengatur intonasi suara, pemilihan tata bahasa, mimik wajah maupun body language sang ustadz. Selain itu agar penyampaian dakwah efektif maka perlu juga mengetahui latar belakang dan budaya para jamaah setempat yang hadir. Dengan demikian tujuan dan misi dakwah menjadi tepat sasaran.

Sebagai gambaran, marilah kita menengok cara dakwah yang dilakukan Walisongo pada masa dahulu. Pada jaman walisongo menyampaikan dakwah juga tidak terlepas dari cara (seni) menarik masyarakat pada waktu itu yang kebetulan banyak menganut agama hindu. Pemilihan media (budaya) yang tepat juga menjadi pertimbangan agar mereka bersedia mendengarkan dakwah, sekaligus menarik masyarakat untuk bersedia memeluk agama islam.

Salah satu strategi yang ditempuh oleh salah satu sunan, yaitu Sunan Kalijaga terbukti efektif. Melalui media wayang kulit (seni dan budaya) mampu menarik animo masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari kejelian membaca kondisi masyarakat yang haus akan hiburan dan latar belakang agama yang dianut. Oleh karena itu Sunan Kalijaga memakai atau mengambil media pewayangan untuk menyampaikan dakwah.

Pendekatan seni dan budaya ternyata terbukti tepat sasaran dan membuahkan hasil signifikan terhadap perkembangan islam. Tidak hanya masyarakat kalangan bawah yang tertarik, tetapi juga dari kalangan kerajaan. Maka tidak mengherankan jika kemudian islam berkembang pesat, bahkan sampai ke pelosok nusantara. Islam bukan lagi agama rakyat jelata dan kaum santri, tetapi islam mampu merambah kepada para elit kerajaan pada waktu itu. Islam yang tidak membeda-beda strata (golongan) mampu menjadi salah satu daya tarik setiap orang.

Sebuah taktik dan strategi yang jitu jika Sunan Kalijaga menyampaikan pesan-pesan dakwahnya menggunakan pendekatan budaya dan pementasan wayang kulit. Disamping itu, mengingat obyek dakwahnya adalah orang-orang Jawa, maka beliau juga tidak menggunakan bahasa Arab, walaupun beliau menguasai, tahu dan mampu menggunakan bahasa Arab. Di dalam literatur sejarah, tidak pernah ditemukan pesan-pesan (ceramah), bahwa dakwah Sunan Kalijaga menggunakan bahasa Arab. Sebagaimana ustadz, dai atau ulama jaman sekarang yang sering mengutip Al-Qur’an dan Sunnah Nabi secara fasih dalam menyampaikan dakwah.

Sunan Kalijaga lebih suka memakai bahasa setempat, bukan berarti beliau tidak suka dengan bahasa Arab. Beliau merasa pas dengan menggunakan bahasa lokal. Bahkan pesan-pesan yang tertulis juga menggunakan bahasa Jawa. Sementara dalam realitas kehidupannya sehari-hari, Sunan Kalijaga juga mampu memberikan teladan yang baik kepada masyarakat sekitarnya.

Selain menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah, Sunan Kalijaga memperkenalkan agama Islam secara luwes tanpa menghilangkan adat-istiadat atau kesenian daerah (adat setempat yang diberi sentuhan warna Islami). Banyak sekali maha karya beliau dalam bidang budaya.

Cara berdakwah juga dikembang melalui penciptaan lagu (tembang) yang mengandung ajaran dakwah dan mengandung nilai filosofi ajaran agama islam yang tinggi, seperti lagu Dandang Gulo atau lagu Lir Ilir yang sampai saat ini masih akrab ditelinga sebagian besar masyarakat Jawa. Langkah lain yang ditempuh adalah dengan membuat bedug di masjid guna memanggil umat islam untuk mendirikan sholat berjama’ah.

Karya monumental lain yang masih terjaga dan diperingati oleh masyarakat Demak hingga saat ini adalah acara ritual Gerebeg Maulud (Gerebeg Besar) yang biasanya diselenggarakan setiap hari raya Idul Adha. Moment ini berasal dari kegiatan tabligh/pengajian akbar yang diselenggarakan para Wali di masjid Demak untuk memperingati Maulud Nabi.

Tidak hanya Sunan Kalijaga, tetapi sunan yang lain seperti Sunan Drajat juga menggunakan bahasa setempat dalam menyampaikan dakwah.

Bersambung....

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Fahri-SCHSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar