DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Selasa, 20 April 2010

Dakwah Salah Kaprah (2)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Waktu menunjukkan pukul 19.45 WIB. Setelah selesai mendirikan shalat Isya’ dan makan malam, kami berdua duduk santai di ruang keluarga untuk meneruskan diskusi tadi sore yang sempat terputus.

Saya yang mulai membuka diskusi tersebut,“Apa yang ayah jelaskan tadi sore memang benar. Kalau materi tersebut tidak diluruskan akan berakibat fatal”.

Ayah hanya menganggukan kepala, kemudian gantian angkat bicara,”Di ayat lain misalnya, Allah SWT juga menyatakan singgasana-Nya di atas air. Apakah ini berarti Dia juga bersemayam di sana. Tidakkan? Betapa sempitnya cara berpikir manusia kalau ayat tersebut dipahami tanpa akal sehat!”

QS. Hud 11 : 7,
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu), di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah) :’Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati’, niscaya orang-orang kafir itu akan berkata:’Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

Kemudian ayah melanjutkan pembahasan mengenai Allah, dengan ayat-ayat yang lain, seperti :

QS. An-Nisaa’ 4 : 126,”...Allah meliputi segala sesuatu...”.

QS. Al-Baqarah 2 : 115 :”Kepunyaan Allah Timur dan Barat, kemana kamu menghadap maka disana wajah Allah.

QS. Al-Hadiid 57 : 4 :”Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

QS. Qaaf 50 : 16 :”...dan Kami (Allah) lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya (manusia)”

QS. Al-An’aam 6 : 103 :”Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”

QS. Asy-Syuraa 42 : 11 :”...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia....”.

"Kalau ustadz tadi membaca ayat-ayat tersebut, kira-kira bagaimana pendapat dia ya? Ayat-ayat ini paling tidak mewakili tentang Allah SWT”.

Saya hanya terdiam, dan coba melengkapi tentang banyaknya salah kaprah dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an, seperti makna Baitullah. Banyak mengartikan rumah Allah. Dalam segi tata bahasa memang benar. Namun kalau demikian pengertiannya sungguh tidak masuk akal. Coba betapa kecilnya Allah SWT yang mempunyai rumah sebesar Baitullah dan Dia bersemayam di dalamnya. Tidak masuk akalkan? Padahal makna yang sebenarnya dari Baitullah adalah tempat yang dirahmati.

Contoh lain adalah Allah SWT mengatur alam semesta dengan kedua tangan-Nya. Bukan berarti Allah SWT memiliki tangan seperti manusia. Makna hakikinya adalah Qudrat dan Iradat.

Masih banyak contoh lain dari ayat-ayat Allah SWT yang menggunakan perumpaan dan bahasa manusia. Ini semata-mata untuk mempermudah pemahaman umat dan keterbatasan kosa kata manusia. Tapi jangan-lah secara sembarangan mengartikan apa adanya tanpa pengetahuan.

Bersambung....

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Fahri-SCHSS

2 komentar:

  1. Ustad muda itu suduh berusaha. Mudah2an Allah menjaganya..lebih2 menjaga kita :)

    BalasHapus
  2. Amin. Artikel ini semata-mata untuk mengingatkan kita semua bahwa tidaklah mudah untuk menjadi seorang pendakwah, karena resikonya bukan hanya diri sendiri namun juga para jamaah/umat. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita.

    BalasHapus