HARAM TAK SEBATAS MAKANAN DAN MINUMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kurangnya informasi dalam
beragama, terutama yang membahas tentang masalah hukum haram, kebanyakan dari
umat islam memandang sempit mengenai wilayah halal haram. Kebanyakan dari umat
islam berpendapat bahwa hukum haram hanya sebatas yang berhubungan dengan
makanan dan minuman.
Saya yakin, kalau
anda bertanya kepada orang-orang islam tentang sesuatu yang diharamkan dalam
beragama pastilah jawabannya sekitar masalah makanan, minuman maupun judi,
sebagaimana diterangkan pada ayat berikut ini.
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah
2:173).
“Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya."
Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,”. (QS. Al-Baqarah 2:219)
Benarkah masalah haram hanya berkisar
pada wilayah makanan dan minuman? Ternyata tidak. Hukum haram lebih luas
peruntukannya. Mari kita simak dan perhatikan ayat berikut ini.
“Katakanlah:
"Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji,
baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak
manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan
sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan)
mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS.
Al-A’raaf 7:33).
Dari ayat di atas paling tidak ada 4
(empat) hal lain yang diharamkan dalam beragama, yaitu:
a.
Allah SWT mengharamkan perbuatan keji yang
tampak maupun sembunyi, yaitu umat islam dilarang melakukan perbuatan keji yang
tampak seperti kejahatan fisik tanpa alasan yang jelas kepada seluruh makhluk
ciptaan-Nya, tidak hanya manusia. Sedangkan yang perbuatan keji yang
tersembunyi adalah dendam, iri, dengki, sombong, riya, ujub, dan lain
sebagainya, yang semuanya ada dalam diri kita.
b.
Allah SWT melarang umat islam melanggar Hak
Asasi Manusia (HAM) tanpa alasan yang benar. Artinya manusia tidak boleh
melanggar hak hidup manusia hanya berbeda keyakinan. Apalagi menyakiti mereka
yang tidak pernah tahu serta terlibat permasalahan (konflik) yang terjadi dan
hanya dijadikan korban. Dalam Al-Qur’an (QS. Al-Hujuurat 49:13), Allah
SWT menjelaskan bahwa Dia-lah yang menciptakan manusia bersuku-suku,
berbangsa-bangsa, beda warna kulit, bahasa, dan keyakinan untuk saling
mengenal, agar tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dapat
saling mengisi demi memakmurkan, menyejahterakan dan menjaga kedamaian
kehidupan di bumi (rahmatan lil’alamin).
c. Allah SWT mengharamkan mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu. Hal ini
berkenaan dengan takdir masing-masing manusia yang telah ditetapkan sebelum mereka diciptakan
yaitu adanya perbedaan. Pluralisme dalam berbagai hal adalah bentuk qudrat dan
iradat-Nya sehingga bukanlah sebagai alasan utama manusia yang kuat
mengkooptasi dan berbuat sewenang-wenang terhadap manusia lainnya tanpa alasan
yang dibenarkan. Perbedaan adalah sunnatullah dan merupakan rahmat dari-Nya. Itu mengapa ketika Rasulullah Muhammad SAW menjadi
pemimpin negara di Madinah Al-Mukaromah, tidak pernah memaksakan kehendak atas
perbedaan keyakinan masyarakatnya dalam hal keyakinan yang terdiri dari islam, nasara, yahudi dan
majusi. Muhammad SAW menghargai dan menghormati keyakinan mereka serta
memberikan kebebasan beribadah/toleransi (QS. Az-Zumar 39:39). Adapun
hal yang dituntut kepada masyarakat adalah persatuan dan kesatuan dalam
menghadapi musuh dari luar Madinah maupun internal (orang-orang munafik).
d. Allah SWT mengharamkan mengada-adakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. Artinya banyak yang tidak tahu apa
sebenarnya itu agama dan apa itu islam sehingga perilakunya jauh seperti apa
yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah. Kebanyakan manusia
hanya merasa tahu tentang apa itu agama dan islam tanpa ilmu pengetahuan, dan
mereka tidak diberikan kebenaran dari Allah SWT berupa nur islam dan nur iman (QS.
Ar-Rum 30:29-30).
Semoga pokok bahasan yang
ringkas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Untuk menambah wawasan beragama anda,
silahkan baca dan membeli E-Book saya dengan cara men-download. Adapun E-Book
yang telah saya terbitkan adalah :
- E-Book PERTAMA saya yang berjudul : “MENELADANI SPIRITUAL RASULULLAH SAW
DALAM BERMA’RIFATULAH" http://www.akubersujud.blogspot.com/2013/05/e-book-meneladani-spiritual-rasulullah.html (silahkan klik kalimat/tulisan yang berwarna
merah disamping ini untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
- E-Book KEDUA saya yang berjudul : “MENGAJI AL-QUR’AN KEPADA ALLAH” http://www.akubersujud.blogspot.com/2013/06/e-book-kedua-mengaji-al-quran-kepada_5596.html (silahkan klik kalimat/tulisan berwarna yang berwarna merah disamping ini
untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
- E-Book KETIGA saya yang berjudul : “MENYIBAK TAKWIL RAKAAT SHALAT
FARDHU" http://www.akubersujud.blogspot.com/2013/07/e-book-ketiga-menyibak-takwil-rakaat.html (silahkan klik kalimat/tulisan yang berwarna merah disamping
ini untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
Semoga bermanfaat!!!
Senantiasa ISTIQOMAH untuk
meraih ridha Allah SWT!!!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Iwan Fahri Cahyadi
Pondok Ar-Rahman Ar-Rahim
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar