DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Senin, 27 Mei 2013

PUISI CINTA KEPADA ALLAH

Puisi Cinta Kepada Allah

Allah itu Maha Indah. Terkadang keindahannya menyapa dalam relung batin kita dalam bentuk romantisme berupa kerinduan dan cinta. Namun tidak semua makhluk-Nya mampu menerima sinyal-sinyal itu. Hanya mereka yang mau mendekat kepada-Nya, akan menerima balasan cinta dan kerinduan-Nya. Para sahabat inilah hadiah dariku yang kepersembahkan kepadamu, berupa PUISI CINTA KEPADA ALLAH yang perlu engkau pahami dan renungkan secara mendalam. Semoga bermanfaat.

KERINDUAN (IN THE BEGINNING)

Sapaan hening dan dingin semilir angin malam
Membelaiku dalam kerinduan yang teramat dalam
Nyanyian simphoni sang rembulan dan bintang gemintang
Membuat hamba larut dalam kerinduan

Duhai Kekasih…
Begitu lama Engkau perjalankan hamba seperti Ibrahim
Mencari gerangan dimana Sang Kekasih bersemayam
Kini itu semua..telah kulalui dengan ijin-Mu
Ketika Engkau membisikkan…”Hadapkan wajahmu dengan hanif”

Duhai Sang Pujaan…
Hampir 40 tahun lamanya…Engkau tutup tirai elok wajah-Mu
Namun itu semua…semata-mata karena kebodohanku
Yang bergelimang dalam hijab-hijab kesombonganku

Wahai Yang Maha Indah
Sekian lama Engkau Musa-kan hamba
Dengan ketidakpercayaan tentang keberadaan-Mu
Namun kini…Engkau dudukkan hamba…di “bukit Tursina”
Hancur lebur…terurai…hampa…menjelma menjadi cahaya
Bersimbah penyesalan dan tangisan, bersujud di hadapan-Mu

Wahai Dzat Yang Maha Lembut
Begitu lama Engkau Muhammad-kan dalam kegelisahan
‘Tuk menemukan Yang Sejati…Illahi Robbi
Kini…Engkau dudukkan hamba…dalam “Gua Hira”
Lautan cinta yang tak terukur kedalamannya
Samudera cinta yang tak bertepi

Aahhh…Mengapa sekarang baru terjadi
Bodohnya hamba, dungunya hamba
Setelah kuhabiskan waktu begitu lama
Dalam keterombang-ambingan yang fana

Terima kasih…duhai Kekasih
Di sisa-sisa usiaku…Engkau perkenankan aku
Untuk mengenal-Mu…berada di dalam wilayah-Mu
Ya Ghofar…Ya Rahman…Ya Rahim…Ya Quddus..
Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku..
Kuserahkan dengan tulus…kepada-Mu

JALAN TUHAN (IN THE PROCESSING 1)

Inilah jalan Tuhan, jalan yang tidak semua orang mampu menjalani
Berbagai onak dan duri harus kau lalui
Badai dan taufan akan kau hadapi
Fitnah dan ghibah akan kau dengar setiap hari

Kenikmatan duniawimu untuk sementara akan dicabut
Agar engkau tidak disibukkan dengan masalah yang remeh
Hingga mencapai suatu batas kesanggupanmu mengenal Tuhanmu
Titik nadir kehidupan adalah titik awal menuju kebahagiaan

Bukankah cinta harus ada pengorbanan?
Bukankah kerinduan terfokus hanya pada satu tujuan?
Bukankah kasih sayang perlu kepedulian?
Bukankah kedamaian diraih dengan perjuangan?

Ya Rabb....rengkuhlah hamba dalam belaian-Mu
Ya Rabb....dekaplah hamba dalam pelukan-Mu
Ya Rabb....tuntunlah hamba senantiasa menuju kepada-Mu
Hingga ujung waktu...

AL-FITRAH AL-MUNAZALAH (IN THE PROCESSING 2)

Aku tidak berbentuk namun keberadaanku di dalam sekaligus di luar
Wujudku immaterial namun bisa dirasakan
Ibarat angin...tidak berbentuk namun ada
Berkelana menembus ruang dan waktu yang tak terbatas

Aku ada namun tidak butuh apa-apa
Tidak pernah sakit, lapar, haus, dan tidur
Keinginanku cuma satu...selalu kembali ke haribaan Illahi
Karena aku adalah amr Tuhan

Kadang aku menangis terbelenggu oleh nafsu
Merintih tak berdaya....Menjerit tak bersuara
Akulah mutiara yang tenggelam dalam lumpur hitam
Bebaskan...lepaskan...biarlah aku menuju kepada yang Sejati

Akulah sebenarnya Sang Penguasa
Atas nafsuku, pikiranku, qalbuku, akalku dan ragaku
Akulah sejatinya Sang Panglima
Yang kmenggerakan seluruh perangkatku menuju Illahi Rabbi

Sabar, ikhlas, tawakal dan istiqomah adalah pondasiku
Shalat dan zakat adalah saranaku
Ramadhan adalah penyucianku
Haji adalah pembuktianku
Man arafa nafsahu, faqad arafa Rabbahu

Biarkan diriku selalu berada dalam alam kelanggengan
Menatap indah penuh pesona Sang Pujaan
Biarlah aku meringkuk penuh kemesraan
Oleh belaian Sang Kekasih Tersayang

Biarkan aku melepas rindu
Dalam lautan asmara yang menggebu-gebu
Diliputi rasa cinta yang tak pernah layu
Bagaikan kekasih yang lama tidak bertemu

INNA LILLAHI WA INNA ILLAIHI ROJI’UUN (IN THE END)

Aku adalah lelaki tersembunyi...
"Ayahku" Qudrat..."Ibuku" Iradat..."Diriku" Takdir
Aku dijuluki orang pinggiran ditelan gemuruh gelombang jaman...
Sebab perilakuku keluar dari jalur sistem "kebenaran" manusia....
Biarlah mereka menganggapku aneh, gila, majnun...terserah....
Kumaafkan sebelum mereka menghinaku...sebab mereka tidak tahu…
Tidak mengerti dan memahami hakiki hidup ini....
Biarlah aku menyendiri...cukup Allah SWT yang menemani...
Diliputi rasa kebahagiaan, kemesraan, kedamaian dan kenyamanan
Yang tak terbeli oleh apa dan siapapun....
Biarlah diri ini sirna, terurai, musnah dan lenyap....
Inna Lillahi wa inna Illaihi Roji'uun......


Marilah kita tetap ISTIQOMAH untuk meraih ridha Allah SWT!!! 
Untuk menambah wawasan beragama anda silahkan download E-Book (Electronic Book) Pertama saya yang berjudul : MENELADANI SPIRITUAL RASULULLAH SAW DALAM BERMA'RIFATULLAH dan E-Book Kedua : MENGAJI AL-QUR'AN KEPADA ALLAH

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Iwan Fahri Cahyadi
Pondok Ar-Rahman Ar-Rahim
Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar