MENGENANG ROSULULLOH SAW (SAAT-SAAT TERAKHIR)-1
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dimuliakan dan diridhoi Allah SWT.
Dalam artikel ini saya mengajak para sahabat dan sidang pembaca, untuk mengenang yaitu di masa Rosululloh SAW, terutama saat-saat terakhir Beliau akan berpulang keharibaan Allah SWT. Semoga kita semua dapat memetik hikmah dan pelajaran dari peristiwa tersebut. Amin.
Sinyal Rasululloh SAW kepada Kaum Muslimin
a. Saat Wukuf di Padang Arafah
Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 25 bulan Dzulqa’dah tahun ke -10 Hijriah, Rosululloh SAW bersama dengan para istrinya pergi menunaikan ibadah haji ke Mekkah Al-Mukarramah. Dengan didampingi beberapa sahabat dan kaum muslimin (+/- 90.000 orang), Beliau mengendarai unta dari Madinah menuju Mekkah. Sungguh perjalanan yang berat pada saat itu, menembus gersangnya padang pasir, terpaan angin dan teriknya sinar matahari. Namun bagi Beliau dan kaum muslim, dengan berbekal iman kepada Allah SWT, maka rintangan seperti itu tidaklah mampu menghalangi niat untuk menjalankan ibadah haji. Inilah haji terakhir bagi Rosululloh SAW, yang disebut pula Hijjatul Wada’.
Pada saat Beliau wukuf di padang arafah, dan setelah Beliau berdo’a, Rosululloh SAW memberikan khotbah di hadapan jamaah haji. Adapun beberapa inti khotbah Rosululloh SAW adalah :
“Hai sekalian manusia, perhatikanlah baik-baik apa yang hendak kukatakan! Aku tidak tahu, kalau-kalau aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian semua dalam keadaan seperti ini”
”Hai kaum muslimin, camkanlah baik-baik apa yang kukatakan. Hal ini telah kusampaikan! Kutinggalkan bagi kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya , kalian tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulnya! Soal itu jelas bagi kalian”.
Rosululloh SAW juga menyampaikan bahwa antara kaum muslimin adalah saudara, namun demikian janganlah kita mengambil hak saudara kita sebelum mereka memberikannya dengan ikhlas.
b. Saat Beristirahat di Shakarat
Sebelum menuju ke Mina, Rosululloh SAW bersama dengan kaum muslimin beristirahat di Shakarat. Di tempat inilah Rosululloh SAW menerima wahyu terakhir dari Allah SWT.
”Hari ini telah Ku-Sempurnakan agama kalian bagi kalian (semua) dan Ku-Lengkapkan sudah nikmat karunia-Ku bagi kalian dan Aku ridha Islam menjadi agama kalian”. (Surat Al-An’am ayat 3).
Setelah menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabat dan kaum muslimin, maka sahabat dekat Rosululloh SAW yaitu Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq,RA menangis beruraikan air mata, sementara kaum muslimin yang lain diam dan tertunduk. Abu Bakar RA adalah sahabat Rosul yang memiliki sifat lembut baik cara bicaranya, perilakunya maupun hatinya. Mendengar wahyu terakhir tersebut Beliau sadar, bahwa tugas Rosululloh SAW telah selesai dan tidak lama lagi Beliau akan meninggalkan umat muslimin. Kemudian Rosululloh SAW memeluk sahabatnya, mencoba untuk menenangkan hatinya.
c. Saat di Pemakaman Baqi’ di Madinah
Sepulang menunaikan Hijjatul Wada’, pada suatu malam Rosululloh SAW yang ditemani pembantunya, Abu Muwaibah, berkunjung ke Pemakaman Baqi’ di Madinah. Diselimuti malam yang gelap gulita, Beliau tertegun dan berdiri di pemakaman tersebut. Kemudian tidak berapa lama Beliau mengucapkan salam,
”As-salamu’alaikum ya ahlal-qubur, semoga Allah SWT merahmati kalian semua dan merahmati mereka yang masih hidup. Fitnah mulai datang laksana malam gelap gulita, kemudian akan menyusul fitnah yang lebih berbahaya daripada yang pertama!”.
Kemudian Rosululloh SAW berkata kepada Abu Muwaibah, ” Aku telah diberi anak kunci isi dunia ini dan kelestarian hidup didalamnya, ditambah lagi dengan surga. Aku diminta memilih: Itu atau bertemu Allah di Surga”. Kemudian sang pembantu menjawab,” Ya, Rasululloh, pilih sajalah kunci isi dunia ini dan hidup lestari di dalamnya kemudian surga!”. Namun Rosululloh SAW menjawab,” Tidak, Aku lebih suka memilih bertemu Allah SWT di surga!”.
Saat-Saat Terakhir Rosululloh SAW Menemani Kaum Muslimin
Beberapa hari kemudian Rosululloh SAW sakit, badan Beliau demam dan suhunya tinggi sekali. Beberapa kali Beliau pinsan. Dipembaringan Beliau ditemani oleh putri kesayangannya, Siti Fatimah Az-Zahra, RA. Putrinya merasa iba melihat penderitaan ayahnya. Pada suatu ketika, Rosululloh SAW siuman, Beliau melihat putrinya sedang bersedih. Dipanggilnya Fatimah dan Rosululloh SAW membisikan ke telinga putri. Raut wajah Fatimah menyiratkan kesedihan, namun kemudian raut wajahnya merekah senyuman. Bisikan apa yang disampaikan Rosululloh SAW kepada putrinya? Beliau membisikkan ”Wahai putriku sebentar lagi aku akan menghadap ke Allah SAW” inilah yang membuat Fatimah sedih. Kemudian Rosululloh SAW meneruskan, ”Tapi ketahuilah duhai putriku, Engkaulah dari keluarga kita yang pertama akan menyusulku!”. Bisikan inilah yang membuat Sang Putri tersenyum.
(Bersambung)
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
H. Soetadji-Uraian Artikel
Fahri-Penulis
SC-HSS
www.akubersujud.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar