DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Sabtu, 19 September 2009

Kimia Kebahagiaan (1)


KIMIA KEBAHAGIAAN (1)

KIMIA-I SA’ADAT (KIMIA KEBAHAGIAAN)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para sahabat dan sidang pembaca yang dirahmati, dicintai serta dimuliakan Allah SWT.

Sebelumnya saya mohon maaf kepada para sahabat dan sidang pembaca, kalau dalam beberapa hari ini (mulai 29 Ramadhan 1430 H sampai dengan beberapa hari ke depan) saya tidak menerbitkan tulisan pribadi maupun hasil diskusi di Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang. Hal ini dikarenakan karena sahabat-sahabat di Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang disibukkan oleh aktivitas “budaya” mudik untuk menjalin tali silaturahmi kepada saudara-saudara kita dalam arti seluas-luasnya.

Namun demikian untuk tetap menjaga tali silaturahmi dalam forum ini maka saya akan mempostingkan artikel kajian tasawuf yang merupakan salah satu ringkasan karya fenomenal Al-Ghazali, yang berjudul Kimia-i Sa’adat (Kimia Kebahagiaan) dengan pertimbangan buku tersebut sudah jarang ditemui dipasaran dan dapat memperdalam pengetahuan ke-ilmu-an kita. Sekali lagi kami sahabat-sahabat di Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga artikel Kimia Kebahagiaan dapat menggantikan sementara tulisan-tulisan kami dan bermanfaat bagi para sahabat dan sidang pembaca semuanya. Amin.

KIMIA KEBAHAGIAAN
KATA PENGANTAR
Oleh : Al-Ghazali

Ketahuilah, bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan. Ia diciptakan dengan sebaik-baiknya dan demi suatu tujuan agung. Meskipun bukan merupakan bagian Yang Kekal, ia hidup selamanya; meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan bersifat ketuhanan. Ketika, dalam tempaan hidup zuhud, ia tersucikan dari nafsu jasmaniah, ia mencapai tingkat tertinggi; dan sebaliknya, dari menjadi budak nafsu angkara, ia memiliki sifat-sifat malaikat. Dengan mencapai tingkat ini, ia temukan surganya di dalam perenungan tentang Keindahan Abadi, dan tak lagi pada kenikmatan-kenikmatan badani. Kimia ruhaniah yang menghasilkan perubahan ini dalam dirinya, seperti kimia yang mengubah logam rendah menjadi emas, tak bisa dengan mudah ditemukan. Untuk menjelaskan kimia dan metode operasinya itulah maka pengarang menyusun karya yang diberi judul Kimia Kebahagiaan ini.

Khazanah-khazanah Tuhan yang mengandung kimia ini, ada pada hati para nabi. Siapa saja yang mencarinya di tempat lain akan kecewa dan bangkrut di hari kemudian, yakni ketika ia mendengar firman: "... Telah Kami angkat tirai itu darimu, dan pandanganmu pada hari ini sangatlah tajam." (QS 50:22)

Allah telah mengutus ke dunia ini seratus duapuluh empat nabi untuk mengajar manusia tentang resep kimia ini, dan bagaimana cara mensucikan hati mereka dari sifat-sifat rendah melalui tempaan zuhud. Kimia ini dapat secara ringkas diuraikan sebagai berpaling dari dunia untuk menghadap kepada Allah. Bagiannya ada empat. Pertama, pengetahuan tentang diri. Kedua, pengetahuan tentang Allah. Ketiga, pengetahuan tentang dunia ini sebagaimana adanya. Keempat, pengetahuan tentang akhirat sebagaimana adanya.

Marilah kita mulai memaparkan keempat bagian ini secara berurutan.

BAB 1: PENGETAHUAN TENTANG DIRI

Pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan, sesuai dengan Hadits: "Dia yang mengetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhan," dan sebagaimana yang tertulis di dalam al-Qur'an: "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka." Nah, tidak ada yang lebih dekat kepada anda kecuali diri anda sendiri. Jika anda tidak mengetahui diri anda sendiri, bagaimana anda bisa mengetahui segala sesuatu yang lain. Jika anda berkata" "Saya mengetahui diri saya"- yang berarti bentuk luar anda; badan, muka dan anggota-anggota badan lainnya - pengetahuan seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi kunci pengetahuan tentang Tuhan. Demikian pula halnya jika pengetahuan anda hanyalah sekedar bahwa kalau lapar anda makan, dan kalau marah anda menyerang seseorang; akankah anda dapatkan kemajuan-kemajuan lebih lanjut di dalam lintasan ini, mengingat bahwa dalam hal ini hewanlah kawan anda?

Bersambung...

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Shalat Center Halaqah Sampangan Semarang
www.akubersujud.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar