DAPAT UANG MELALUI INTERNET

Rabu, 13 Mei 2009

Mengurai Potensi Manusia (Raga) - Bagian 6


MENGURAI POTENSI MANUSIA (RAGA) - Bagian 6

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Sidang pembaca yang dirahmati, dicintai dan dimuliakan Allah, SWT.

Sebelumnya saya minta maaf karena artikel mengurai potensi manusia (raga) lama tayangnya, dikarenakan kesibukan kerja dan keperluan keluarga.

Dengan tidak memperpanjang lebar marilah kita masuki bagian keenam (terakhir) dari artikel mengenai potensi manusia yaitu mengenai raga/jasmani/tubuh.

Pernahkah selama hidup ini para sahabat mensyukuri nikmat Allah SWT yang begitu banyak (tak terbatas) sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Bahkan saking banyaknya malah kadang kita lupa bahwa saat ini kita sedang menikmati anugerah dari Sang Maha Pencipta.

Pernahkah saudara memperhatikan tubuh anda yang diciptakan Allah SWT secara sempurna? Berpikirkah anda kenapa Allah SWT memberi kemurahan kepada rambut di kepala manusia sehingga dapat panjang, sementara bulu mata dan alis mata ditahan Allah SWT sehingga tidak bisa panjang. Padahal sama-sama rambut!

Apakah anda memperhatikan kenapa hidung diciptakan dengan lubang di bawah, kenapa tidak menghadap ke atas? Pernahkah saudara memikirkan betapa kita manusia tidak usah repot-repot memilah-milah makanan dan minuman yang masuk dalam perut, tidak perlu mengatur keluar masuknya nafas, tidak usaha repot-repot membentuk/memproduksi anti bodi dalam tubuh, dll. Seolah-olah semua berjalan dengan sendirinya dan terencana. Subhanallah!

Allah SWT adalah Sang Maha Sibuk (Al-Muhith). Bahkan sehelai daun-pun jatuh berguguran tidak terlepas dari penglihatan dan izin dari Allah SWT.

Coba perhatikan firman Allah SWT perihal penciptaan raga/jasmani/badan manusia :

”...Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu...” (Surat At-Tagabun 64 : 3).

”..Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya...”(Surat At-Tiin 95 : 4).

Namun demikian, manusia sering lupa, merasa paling kuat, sombong, takabur, dll. Seolah-olah manusia lahir dengan sendiri. Proses alami dan Allah SWT tidak campur tangan dalam hidup manusia. Rezeki dianggap hasil usaha sendiri dan macam-macamlah bentuk kesombongan manusia. Bahkan kesombongannya bisa menyerupai iblis. Na’udzubilahimindzalik!

Padahal manusia makhluk yang lemah, tidak memiliki apa-apa. Semua di dunia ini yang menyediakan Allah SWT dan manusia diberikan amanah sebagai khalifatullah untuk mengelola dan mengatur demi kesejahteraan bersama (manusia, hewan, tumbuhan dan alam semesta), sebagai bentuk ibadah habluminannas sekaligus habluminnallah (ibadah horizontal sekaligus vertikal).

”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia (Allah) memberikan pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur...” (Surat An-Nahl 16 : 78).

”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur (sperma dan indung telur) yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus; namun manusia ada yang bersyukur dan kafir..” (Surat Al-Insan 76 : 2-3).

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan kepada para Sahabat. Semoga bermanfaat. Sampai bertemu pada artikel lain dengan topik yang berbeda.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Fahri
SC-HSS



Tidak ada komentar:

Posting Komentar