Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah,
kita sudah memasuki akhir bulan ramadhan 1434 H, berbagai amal ibadah semaksimal
mungkin tentu telah kita tunaikan di dalam bulan suci ini. Tentu saja apa yang
kita lakukan pada akhirnya akan mendapatkan apa yang kita harapkan. Amin.
Marilah kita merenung
sejenak tentang apa yang telah kita lakukan selama ramadhan ini. Pertanyaannya
adalah “Apakah ramadhan kali ini anda
berusaha ibadah semaksimal mungkin, baik siang maupun malam dengan niat agar
mendapatkan pahala yang banyak untuk menebus surga?” Kalau jawaban anda
iya, maka pertanyaan selanjutnya adalah “Benarkah
anda telah mendapat pahala itu dan apa buktinya?” Kalau anda masih bingung
menjawabnya (mungkin karena tidak tahu dan paham), saya malah bertanya, “Lha katanya cari pahala kok tidak tahu
buktinya apakah sudah dapat apa belum?” atau anda menjawab (untuk mengelak
ketidaktahuan anda) dengan alasan klasik,”Semua
saya serahkan kepada Allah!”. Jawaban ini memang benar, tapi kurang tepat
juga. Kok bisa? Tentu saja. Janji Allah SWT itu pasti, jadi tidak mungkin Dia memberi
tanpa ada buktinya. Jadi, bukti apa kalau anda telah mendapatkan pahala?
(silahkan direnungkan sendiri).
*****
Apakah anda sudah
mendapat Lailatul Qodar di sepuluh malam terakhir ramadhan ini? Lalu apa
buktinya? Kalau anda mengatakan bahwa saat malam itu suasana langit tidak
terang juga tidak mendung, suasana tenang dan hening, angin bertiup
sepoi-sepoi, dan pada pagi harinya matahari tidak terik (panas), maka jawaban
anda memang benar adanya sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Muhammad SAW,
“Ubay (bin Ka'ab) berkata, "Demi Allah yang
tiada tuhan melainkan Dia. Sesungguhnya ia terjadi di bulan Ramadhan. Dan demi
Allah sesungguhnya aku mengetahui malam itu. Ia adalah malam yang Rasulullah
memerintahkan kami untuk qiyamullail, yaitu malam kedua puluh tujuh. Dan
sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih
yang tidak bersinar-sinar menyilaukan." (HR. Muslim).
Sebenarnya hadist di atas
hanya memberikan suasana atau lebih tepat TANDA turunnnya Lailatul Qodar, bukan
BUKTI. Oleh karena itu, saya bertanya sekali lagi apa buktinya anda mendapatkan
Lailatul Qodar? (silahkan direnungkan sendiri).
*****
Pertanyaan
selanjutnya adalah bahwa anda yakin setelah selesai menunaikan ibadah puasa
ramadhan sebulan penuh maka anda akan kembali suci lagi (fitrah) layaknya bayi
yang baru dilahirkan pada saat tanggal 1-syawal (Idhul Fitri) karena diampuni
dosa-dosa anda. Memang ini benar atau sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad
SAW, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
telah mewajibkan puasa Romadhan dan aku telah
mensunnahkan menegakkan shalatnya (terawih), maka barangsiapa berpuasa dan menegakkannya mengharapkan
ridho Allah SWT keluar dari dosa-dosanya seperti hari ibunya
melahirkannya. (HR. Imam Ahmad/1572, Nasai /2180,Ibnu Majh/ 1318.)
Pertanyaannya, “Apakah bukti bahwa anda kembali fitrah?”. (silahkan
direnungkan sendiri)
*****
Dari beberapa pertanyaan di atas paling
tidak ada beberapa hal yang perlu mendapat catatan :
- Apakah mungkin anda mendapat
pahala, Lailatul Qodar dan kembali fitrah kalau anda tidak terlebih dahulu
berjumpa dengan yang memberikan itu semua? Sebagai ilustrasi, ketika anda
meminta sesuatu kepada seseorang dan kebetulan anda tidak/belum ketemu
dengan orang tersebut mungkinkah anda akan diberi? Tidak mungkin bukan?
Kalau pun anda mendapatkan sesuatu yang anda inginkan itu berarti anda mencuri
karena tanpa sepengetahuan sang pemilik. Ini bisa saja terjadi kalau di
dunia dan berhubungan dengan manusia mungkin saja terjadi. Tetapi dalam
beribadah, anda tidak mungkin mencuri pahala, lailatul qodar dan mendapatkan
ke-fitrah-an, karena ini berhubungan dengan Allah SWT yang Maha Berkuasa,
Maha Menjaga, dan tidak pernah lengah sedikit pun.
- Seringkali niat ibadah kita tidak tertuju
atau mengutamakan yang memberi segala kenikmatan, tapi ibadah kita sering
terfokus pada apa yang akan kita peroleh. Jadi mungkinkah kita akan
memperoleh pahala, lailatul qodar dan ke-fitrah-an kalau tujuan yang kita niatkan
tidak tepat?
- Pahala, Lailatul Qodar,
Ke-fitrah-an (diampuni dosa-dosa kita), dan Surga adalah bonus yang
diberikan Allah SWT ketika anda beribadah secara hanif kepada Allah SWT
semata-mata untuk mengharap rahmat dan ridho-Nya. Tanpa anda minta pun
Allah SWT akan memberi bonus-bonus itu. Tapi kalau dalam beribadah yang
anda tuju bukan mengutamakan (menyembah) kepada sang pemberi, maka anda
tidak mungkin mendapat bonus itu semua.
- Beragama dan beribadah,
hasilnya adalah pasti (ada bukti) karena janji Allah SWT itu pasti. Itu
mengapa beberapa pertanyaan di atas sengaja saya ajukan, terutama
berhubungan dengan BUKTI bahwa ibadah kita diterima Allah SWT dan telah
dibenarkan-Nya. Apa jadinya kalau beragama dan beribadah hasilnya sebatas
anda duga-duga tanpa adanya bukti?
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja.
Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (QS. Yunus 10:36).
Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat,
dan dapat menjadi pijakan (kontemplasi) kita untuk memperbaharui niat ibadah
kita selanjutnya. Amin.
Untuk menambah wawasan beragama anda, silahkan
baca dan membeli E-Book saya dengan cara men-download. Adapun E-Book yang telah saya terbitkan
adalah :
- E-Book PERTAMA saya yang berjudul :
“MENELADANI SPIRITUAL RASULULLAH SAW DALAM BERMA’RIFATULAH”, http://akubersujud.blogspot.com/2013/05/e-book-meneladani-spiritual-rasulullah.html (silahkan klik kalimat/tulisan yang berwarna merah disamping
ini untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
- E-Book KEDUA saya yang berjudul :
“MENGAJI AL-QUR’AN KEPADA ALLAH", http://akubersujud.blogspot.com/2013/06/e-book-kedua-mengaji-al-quran-kepada_5596.html (silahkan klik kalimat/tulisan
berwarna yang berwarna merah disamping
ini untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
- E-Book KETIGA saya yang berjudul :
“MENYIBAK TAKWIL RAKAAT SHALAT FARDHU", http://akubersujud.blogspot.com/2013/07/e-book-ketiga-menyibak-takwil-rakaat.html (silahkan klik kalimat/tulisan yang berwarna merah disamping
ini untuk mengetahui syarat dan ketentuannya).
Semoga bermanfaat!!!
Senantiasa ISTIQOMAH untuk
meraih ridha Allah SWT!!!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Iwan Fahri Cahyadi
Pondok Ar-Rahman Ar-Rahim
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar