Gajah dan Upil (3)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Wah ...omong - omong soal gajah dan upil, kayaknya pengen bikin peribahasa baru nih. Upil di seberang lautan tampak, upil segajah di hidung sendiri tak dirasa.
Faktanya memang begitu. Kita merasa sok tahu soal urusan nun jauh di Amerika ataupun Timur Tengah, tapi urusan yang paling dekat dengan diri sendiri tak mempunyai pemahaman seupil pun.
Padahal Quran mengajarkan kita untuk belajar mengubah diri sendiri sebelum mengubah orang lain, apalagi mengubah suatu kaum. Hal ini memaknakan kalau mengerjakan sesuatu haruslah dari yang terdekat dan menjadi kewajiban hidup kekinian.
Silahkan disimpulkan sendiri apa yang paling dekat dan selalu hadir di kekinian dan tak bisa ditunda....nafaskah ? uangkah ? makanankah ? sinikah atau sanakah ?
Dalam hal tolong menolong pun Kanjeng Nabi sendiri mengajarkan bahwa yang diutamakan adalah yang terdekat dalam rumah, lalu tetangga, kemudian empat puluh rumah di sekitar, meningkat antar wilayah, baru antar negara.
Silahkan juga disimpulkan sebelah mana rumah sampeyan dan saya yang sesungguhnya harus ditolong terlebih dulu. Rumah hati yang bagaikan rumah keong yang dibawa kemana - mana ini atau rumah dari batu bata yang dipetakan secara geografis itu ?
Uffhh.....sayang, keteraturan sabda ini sudah sangat kita amburadulkan... Saat ini kita merasa lebih heroik menolong negeri antah brantah, tapi mempetakan masalah dalam rumah negeri sendiri ogah - ogahan.
Bayangkan bila keteraturan ini benar -benar kita praktekkan bersama. Tentu kemakmuran di bumi nusantara akan lebih segera terwujud. Lha wong faktanya kekayaan nusantara mampu menghidupi penduduk dunia dan menjadikan pengambilnya sangat kaya raya turun temurun hare....
Kalau saja keteraturan sabda ini bisa kita mulai dengan sungguh -sungguh, hmmhh...sejentik upil kekayaan nusantara sudah sangat - sangat sanggup menolong orang kelaparan di Ethiopia ataupun korban perang di Gaza.
Masalahnya, dalam hal ini kita masih sering kayak orang buta memegang gajah....persepsi pemikiran yang selalu emosional, parsial, meraba - raba membabi buta dan tak mau memotret masalah secara utuh.....
Hhmmhh....pemikiran yang selalu diiringi dengan ketersengalan nafas tapi tak pernah disadari. Padahal akhirnya hanya menimbulkan debat dan cuma dapat upil.....
Tapi ya sudah....lha wong kita memang masih suka cara pandang keluar diri kok....
Jadi, mari kita nikmati sama - sama penderitaan ini sampai pada titik tertentu dimana hal ini tak terasa lagi kita anggap suatu penderitaan. Walau badan ini nyatanya semakin tak kuat menyangga...
Hmmmh...ternyata benar, bahwa orang Indonesia memang banyak yang punya ilmu kebal dan ngrogoh sukmo.... kebal menderita dan jiwanya lebih hadir di negeri antah brantah ketimbang di negeri sendiri. Di dalam rumah hati....hiks !
*****
Duhai poro sederek sedulur dan sahabat...nafas adalah cinta...cinta adalah nafas....maka cintailah nafas dan bernafaslah dalam cinta....
Bila masih bingung bagaimana cara mencintai nafas, cara termudah ya perbanyak saja tanaman di rumah. Semakin banyak tanaman, semakin segar nafas kita. Tentu semakin fresh cara kerja jantung dan otak kita. Suwejjuuuuuk..........
Kalau sudah sampai tahap pemahaman ini, orang akan berpikir ulang bahwa membabat hutan secara serampangan sama saja dengan mengurangi jatah oksigen otak dan paru - paru yang berakibat membodohi dan memburamkan kecerdasan pikiran dan kelapangan dada sendiri.
Apa berarti kalau ada orang membabat hutan serampangan, sebenarnya mereka sedang berbuat aniaya dengan menusuk - nusuk dan merobek paru - paru kita ya ?
Ah...tapi sudahlah... kita ini bangsa yang mulia kok. Kita adalah bangsa yang terciprati sifat Tuhan Yang Maha Penyabar dan Maha Pemaaf tiada batas bagai langit. Ya, kita sangat -sangat bisa bersabar dan memaafkan orang yang menganiaya diri kita.
Hmmh...kita sudah bagaikan rasul yang diam saja ketika diludahi dan dilempari kotoran tetangga sendiri sambil berpose ikhlas mengcopy paste sabda " itu karena mereka tak mengetahui ". Sungguh spiritualitas negeriku tiada tanding tiada banding....
Tapi apakah ini mimpi bila suatu saat penggiat konservasi akan bekerjasama dengan kyai, ustadz dan dokter untuk mengkampanyekan pentingnya penghijauan yang berguna bagi nutrisi kecerdasan otak, kecerdasan hati dan kebugaran tubuh.
Hingga suatu saat para orang alim dan pintar itu berani berjihad maju menjadi tameng hidup atas pembalakan liar serampangan yang sangat mengerikan dan masih terus terjadi di kalimantan, Irian jaya dan banyak tempat lainnya.
Apa kayaknya sudah waktunya ada fatwa jihad terhadap segala aktifitas perusakan lingkungan. Hmmh...tapi apa berani ya bikin fatwa semacam ini ? padahal larangan merusak dan anjuran memerangi hal demikian di dalam Quran sudah sangat jelas.
Ah sudahlah saya pribadi tak akan berharap. Lha wong bangsa kita ini masih krisis mental kok. Tak pernah bisa pede dan menyelesaikan diri sendiri. Apa - apa harus berbau luar negeri. Kosmetik luar negeri, sepatu luar negeri, produk elektronik luar negeri, utang luar negeri, pelatih dan konsultan luar negeri. Pemikiran pun harus sami'na wa atha'na luar negeri...
Mengenai Jihad ? hmmh...sama saja. sudah pasti luar negeri. Mbok jihad dalam negeri perang sama koruptor atau pembalak kan di mata Allah nilainya sama saja.
Apa mungkin kita ini masih pingin gagah dan jadi pahlawan di mata manusia, bangsa - bangsa dan keumatan ya hingga kita lebih sensie masalah luar negeri ketimbang dalam negeri sendiri ? atau takut memerangi mereka karena diam - diam kita ini ikut kecipratan dampak ekonominya walau cuma seupil. Mbuh kah...
Gak apa - apa wis...wong dunia ini emang laibun wa lahwun....guyonan dan mainan aja....mari kita nikmati saja pertunjukan ini sambil memainkan peran masing - masing. Sapa saja siapa saja dengan cuintrong.....supaya hati tetap terjaga dengan kelembutan rahma.
Dan kelak suatu saat kalau kita sudah mengetahui hakekat nafas dan cinta, akhirnya kita tahu bahwa dunia ini hanya haaa....hhaaa....hhatchhing ....!!! hadoooh...lha kok meler rek....jadi gak bisa nerusin tulisan nih....takut virusnya nular....lagian sudah kepanjangan...terusin sendiri ya pleeen......
Hayuuuh...siapa mau minjemin sapu tangaaaaaaan....? tessss.....BTS ku lagi netes iki lho reeek....srooooott...sniffh !
Wassalam,
Dody ide